TEMPO Interaktif, Tangerang - Wabah virus flu Meksiko (H1NI) yang terjadi di Pondok Pesantren Dar-Al Qolam, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, diperkirakan meluas ke berbagai wilayah setelah tindakan pondok pesantren memulangkan santri ke rumah masing-masing, sementara santri sedang sakit dan demam serta menjalani karantina di pondok pesantren itu.
"Pastinya bisa meluas, karena santri-santri tersebut tersebar di berbagai wilayah di Indonesia ini," ujar Kepala Bidang Pemberantasan Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Yully Soenar Dewanti, kepada Tempo, pagi ini.
Ancaman meluasnya virus H1N1 dikhawatirkan karena 15 sampel dari ratusan santri yang demam massal sejak satu pekan lalu dinyatakan positif flu babi. "Hasil pemeriksaan labarotorium Departemen Kesehatan, mereka postif," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hani Haryanto.
Berdasarkan data dari Klinik Dar-Al Qolam, setidaknya 350 santri dipulangkan oleh pihak pesantren ke daerah asal mereka yang tersebar di seluruh Indonesia, seperti Jakarta, Bekasi, Bogor, Serang, Cilegon, Lebak, Karawang, Bandar Lampung, Palembang, Sumatera hingga Kalimantan. Proses pemulangan dengan cara pihak pesantren menghubungi orangtua santri dan meminta menjemput anak mereka masing-masing.
"Ini dilakukan sejak Minggu lalu, saat mereka sedang sakit dan dalam isolasi," ujar dr Allan Surtana, Kepala Puskesmas Jayanti, yang merupakan salah satu petugas kesehatan Kabupaten Tangerang yang menangani para santri dalam pondok pesantren itu.
Allan mengatakan sikap tersebut dilakukan pihak pesantren karena mereka tidak percaya dengan tahap penanganan tim Dinas Kesehatan yang menyatakan suspect flu babi dan melakukan prosedur tetap penanganan penyakit itu. "Mereka anggap itu melanggar HAM," katanya.
JONIANSYAH