Kedatangan para sopir angkot itu dipicu keberadaan sejumlah bis karyawan dari berbagai perusahaan yang dianggap sering mengangkut penumpang umum. Para sopir juga meminta agar petugas DLLAJ Kabupaten Bogor segera menertibkan bis-bis karyawan yang mengangkut penumpang umum serta hanya mengangkut karyawan di halte yang telah ditentukan.
Selain itu, para sopir juga mengkhawatirkan adanya penambahan unit bus karyawan yang terus meningkat.
“Akibat bis karyawan itu, pendapatan kami terganggu. Padahal mereka punya dua shelter untuk mengangkut karyawan yaitu di simpang Kandangroda dan Darmais,” kata Maman, salah seorang sopir angkot.
Untuk memulai aksinya, para sopir angkot sudah berkumpul sejak pukul 06.30 WIB. Mereka datang berkelompok dan akhirnya memarkir kendaraan di halaman kantor DLLAJ. Usai pertemuan tertutup antara petugas DLLAJ dengan perwakilan sopir, pada pukul 08.00 WIB secara berangsur para sopir membubarkan diri.
Kepala Bidang Pengendali Operasi DLLAJ Kabupaten Bogor Panji. K menuturkan pihaknya akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menertibkan bus karyawan yang mengangkut penumpang umum.
"Kami tidak punya kewenangan untuk menangkap bus karyawan. Nanti kita koordinasikan dengan pihak kepolisian," kata Panji.
Panji juga menuturkan sebelumnya pihak kepolisan sudah menahan sejumlah bus karyawan yang dinilai belum memenuhi ketentuan administratif. “Ada 11 bis yang dikandangin,” kata Panji.
DIKI SUDRAJAT