TEMPO Interaktif, Bekasi - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, menyatakan banyak copet dan calo tiket beroperasi di Terminal Bekasi, saat arus mudik lebaran. Penumpang bus diminta waspada, dan segera melapor ke petugas siaga terminal jika melihat terjadi kejahatan.
Kepala Bidang Teknik Lalu Lintas Dinas Perhubungan Tri Adhianto, mengatakan pencopet dan calo merupakan masalah tahunan. "Mereka memanfaatkan situasi ramai," kata Tri, kepada Tempo, Jumat (4/9).
Para pencopet sering merampas barang berharga penumpang, seperti perhiasan emas, dompet, maupun handphone, bahkan juga tas. Biasanya mereka beroperasi di pintu masuk bus dengan berpura-pura menjadi penumpang, dan ikut berdesak-desakan. Ada juga yang beroperasi di loket pembelian tiket, pencopet mencari sasaran penumpang yang tidak awas terhadap barang bawaannya.
Sementara para calo kebanyakan di pintu masuk terminal, mereka lebih dulu menawarkan tiket ke calon penumpang yang hendak masuk ke dalam terminal. Tentu saja, kata Tri, harga tiket dari calo itu lebih mahal dua-tiga kali lipat dari harga asli tiket bus.
Menurut Tri, praktik tersebut sangat merugikan penumpang. Dia berjanji, jika menangkap pencopet dan calo tiket akan dipenjarakan. "Kalau tertangkap kami serahkan ke polisi," janjinya. Penumpang bus di Terminal Bekasi, pada arus mudik lebaran tahun ini diperkirakan terjadi ledakan cukup besar.
Jumlah penumpang diperkirakan mencapai 117.986 orang, naik sekitar dua persen dari arus mudik lebaran tahun lalu hanya 115.673 orang. Puncak kepadatan penumpang diperkirakan terjadi pada 18 dan 19 September.
Masalah lain yang dihadapi Dinas Perhubungan Kota Bekasi adalah sarana terminal yang tidak menunjang. Seperti, ruang tunggu penumpang minim, banyaknya pedagang asongan dan kaki lima di dalam terminal, serta ramai pengamen membuat penumpang kurang nyaman.
Persoalan lainnya adalah, bus dari Jawa Barat, seperti Tasikmalaya, Garut sering terlambat masuk terminal sehingga calon penumpang sering terlantar. Mobil cadangan angkutan lebaran, menurut Tri, kualitasnya juga kurang baik.
HAMLUDDIN