TEMPO Interaktif, Tangerang - Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen (Nasruddin Zulkarnain Iskandar) ternyata pernah keceplosan menyebut Rani Juliani dan didengar oleh istri kedua Nasrudin, Arinda Irawati.
Percakapan telepon antara Nasrudin dengan seseorang itu, menurut Arinda, terjadi pada Januari atau dua bulan sebelum Nasrudin ditembak pada 14 Maret 2009.
"Suami saya sebut Rani dengan nada kaget tanpa senyum," kata Arinda di depan majelis hakim yang diketuai Ismail, Perdana Ginting, dan Purwadi dengan terdakwa Heri Santosa, dan Hendrikus Kia Walens di Pengadilan Negeri Tangerang, Rabu (30/9).
Ketika ditanya hakim apakah saudara tahu Antasari Azhar, Arinda mengatakan tidak mengenal. Namun ia mengatakan mendengar nama Antasari pernah disebut oleh suaminya saat ia menanyakan kepada Nasrudin siapa Rani. "Saya tanya siapa Rani. Dan suami saya menjawab anak angkat Antasari," kata Arinda.
Keterangan Arinda itu juga disebutkan dalam persidangan yang dipimpin hakim Arthur Hangewa dengan terdakwa Fransiskus Tadon Kerans alias Amsi dan Eduardus Noe Ndopo Mbete di ruang sidang Moch Ali.
Pada persidangan dengan terdakwa Daniel Daen Sabon di ruang sidang Prof. Oemar Seno Adji, dengan dipimpin hakim M Asnun, Arinda juga menegaskan suaminya pernah menyebut nama Antasari itu sekali.
Hingga laporan ini ditulis persidangan sedang diskors untuk makan siang dan sholat.
Nasrudin ditembak saat pulang dari main golf di Padang Golf Modernland, Tangerang, Banten, pada 14 Maret lalu. Duduk di kursi belakang sedan BMW perak bernomor polisi B-191-E, dia ditembak di dekat mal Metropolis Town Square, Jalan Raya Metropolis Modernland, Tangerang. Sehari kemudian, Nasrudin meninggal di rumah sakit.
AYU CIPTA