Menurut pengacara Williardi, Santrawan T. Paparang, saat membacakan eksepsi kliennya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (8/10), kecurigaan muncul karena Sigid Haryo Wibisono, yang diduga memberi Rp 500 juta untuk dana pembunuhan, mengatakan Kapolri membentuk empat tim.
Menurut Santrawan, kecurigaan bahwa Kepala Polri rencana pembunuhan Nasrudin bermula ketika kliennya bertamu ke rumah Sigid Haryo Wibisono pada Januari 2009. Sigid ini yang memberi Rp 500 juta kepada Williardi dengan dugaan dipakai sebagai biaya pembunuhan.
Di tengah perbincangan, seorang polisi bernama Helmy Santika menelpon Sigid. Williardi tahu itu Helmi karena suara telepon itu dikeraskan. Setelah tahu, Williardi tidak bisa mengikuti isi pembicaraan mereka.
Tapi, menurut Williardi, Sigid mengungkapkan bahwa isi pembicaraaan itu menyangkut "tugas mengikuti seseorang."
Kepada Williardi, Sigid berkata, "Oleh Kapolri telah dibentuk empat tim." Tim ini untuk mengikuti orang yang belakangan diketahui bernama Nasrudin Zulkarnaen.
Sigid, kata Santrawan, lantas meminta kliennya untuk mencarikan orang di luar kepolisian untuk diorder tugas seperti tim yang dibentuk Kepala Polri.
Pertemuan di rumah Sigid berlanjut beberapa hari kemudian. Saat itu, kata Santrawan, Antasari Azhar juga berada di sana. Williardi lantas menerima amplop cokelat dari Sigid. "Orang yang akan diikuti dan dicari kesalahannya ada di dalam amplop itu," kata Sigid saat itu seperti ditirukan Santrawan.
Williardi, kata Santrawan, lantas bertanya, "Apakah tugasnya sama persis dengan tugas empat tim yang dibentuk Kapolri?"
Sigid menganggukkan kepala. "Iya, mas. Tugasnya sama persis," kata Santrawan menirukan Sigid.
Setelah diyakinkan Sigid, Williardi lantas menghubungi Jerry Hermawan Lo. Menurut Santrawan, Jerry-lah yang kemudian mempertemukan kliennya dengan Eduardus Ndopo Mbete alias Edo. Saat itu, kata dia, Williardi hanya meminta Edo untuk mengikuti Nasrudin, bukan membunuhnya.
Menurut Santrawan, penetapan status tersangka terhadap Williardi terkesan tergesa-gesa dan dipaksakan. Semestinya, lanjut dia, penyidik terlebih dahulu memeriksa Kepala Polri dan anggota empat tim yang dipimpin Komisaris Besar Chaerul Azwar itu. "Apa maksud dibentuknya empat tim? Mengapa Nasrudin jadi target tim tersebut?"
Santrawan mengatakan, tak diperiksanya Kepala Polri dan anggota tim yang dibentuknya menimbulkan kecurigaan. "Apakah memang Williardi jadi tumbal untuk menghilangkan jejak empat tim yang dibentuk Kapolri?" kata dia.
ANTON SEPTIAN