TEMPO Interaktif, Depok - Wasinem, ibu dari empat bocah terlantar, berencana membawa keempat anaknya pulang kampung ke daerah Ciamis. Di sana ada orangtuanya, sehingga ia bisa mengurus anaknya dengan lebih baik.
"Saya mungkin mau tani atau kerja apalah," ujar Wasinem, yang biasa dipanggil Yanti, kepada wartawan, di Yayasan Fathul Khair, Jalan Sumur Bandung III, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Depok, Minggu (27/12). Rencananya uang hasil kerja akan ia gunakan untuk biaya sekolah anak dan membayar hutang-hutangnya.
Wasinem mengaku selama pergi dari rumah, dirinya bersmbunyi tidak jauh dari rumah kontrakannya. "Ya saya selama ini di jalan, kadang tidur di mushola, kadang saya masih mengawasi anak-anak saya dari jauh," jelasnya. Ia memutuskan untuk tidak menampakkan diri selama ini, khawatir jika dirinya datang ke rumah kontrakan akan ada orang yang mengejarnya.
Ia mengetahui berita tentang anak-anaknya, ketika suatu kali datang untuk mencari suaminya ke terminal Kampung Rambutan. Di sana bekas majikan suaminya mengatakan jika anak-anaknya ramai diberitakan. Mendengar hal tersebut, dirinya memutuskan untuk menemui keempat anaknya. Sampai saat ini, Wasinem mengaku belum bertemu suaminya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Fathul Khoir, Bariroh berharap agar Wasinem mengurungkan niatnya untuk pulang kampung. "Lebih baik, empat anaknya dan ibunya di sini seterusnya. Ibunya bisa kita pekerjakan di sini dan pendidikan anaknya lebih terarah," kata dia. Bariroh khawatir jika Wasinem membawa keempat anaknya pulang kampung, penelantaran ada kemungkinan terjadi lagi. Menurutnya, penelantaran anak sudah menjadi penyakit orang tua. "Penelantaran itu penyakit," ujar dia.
Pihak yayasan juga berencana untuk memberi terapi kepada Wasinem dengan memberinya nasihat-nasihat untuk menguatkan imannya. Denagn demikian, diharapkan Wasinem mau lebih memperhatikan keempat anaknya, terutama pendidikannya," kata dia.
TIA HAPSARI