TEMPO Interaktif, Jakarta - Empat orang anak yang ditelantarkan dipertemukan dengan Dadan, sang ayah. Pertemuan berlangsung tertutup itu berlangsung di Panti Sosial Anak Departemen Sosial di Jalan PPA, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, sekitar pukul 14.15 WIB, Rabu (30/12).
Keempat anak, bersama Tanti, sang ibu yang sebelumnya sudah dipertemukan, langsung memasuki ruangan khusus yang dijaga ketat petugas Dinas Sosial, dan polisi.
"Pertemuan ini memang dikhususkan untuk mempertemukan mereka sekeluarga," kata Kepala Polres Depok Ajun Komisaris Besar Saidal Mursalin kepada wartawan di panti itu. Dadan, dibawa dari Polres Depok dengan pengawalan polisi. Namun Saidal enggan menceritakan kronologis Dadan bisa ditemukan, dan alasan mempertemukannya dengan keempat anaknya.
Dadan meninggalkan Windi, 8 tahun, Rizki 5 tahun, Lina 3 tahun, dan Siti, 4 bulan, di rumah mereka Sukmajaya, Depok, sekitar dua pekan lalu. Lalu Tanti, istrinya juga ikut meninggalkan anak itu. Sementara polisi tidak mengijinkan wartawan bertemu Dadan. "Tanya sama Humas Polda saja," kata Saidal.
Pertemuan ini juga dihadiri Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi, alias Kak Seto. Usai pertemuan Kak Seto juga ketularan bungkam kepada wartawan. "Ini masalah yang sensitif bagi psikologis anak," katanya kepada wartawan usai mengunjungi keluarga itu.
Ia hanya menceritakan keempat anak tampak bahagia bertemu Dadan, dan Tanti. "Dadan juga senang, semuanya tampak bahagia di pertemuan itu," katanya kepada wartawan. Anak-anak, dan keluarga ini, katanya, untuk sementara akan dilindungi dulu sampai semua sudah kembali normal. "Ini untuk yang terbaik bagi mereka," katanya.
Sementara Dadan beserta Tanti, dan keempat anaknya untuk sementara akan tinggal di panti itu. "Saya sendiri belum tau kapan mereka akan pulang dari sini (panti)," kata Saidal. Kak Seto dan Saidal, setengah jam dari pertemuan itu kembali ke kantor masih-masing, dengan meninggalkan keluarga itu di panti.
MUSTAFA SILALAHI