Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panti Sosial Kedoya Hanya Membina Sementara  

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Panti Sosial Bina Insan Kedoya, salah satu panti sosial yang menampung semua penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Jakarta, membina orang-orang yang terjaring petugas selama 21 hari. Setelah itu mereka dirujuk ke pusat rehabilitasi.

"Kami ini sifatnya hanya menerima saja. Setelah itu kami rujuk ke tempat lain," kata Muchlis, Kepala Bimbingan dan Penyaluran Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya, Kedoya, Jakarta Barat, hari ini.

Mereka yang masuk dalam kategori PMKS adalah anak jalanan, pengemis dan gelandangan, pengamen, pekerja seks, dan orang kurang waras. Adapun yang non-PMKS seperti pedagang asongan, penjual kopi dan loper koran. "Pokoknya semua yang berada di jalanan dan terjaring petugas," kata Muchlis.

Setelah diterima panti, sebutan PMKS berubah menjadi Warga Binaan Sosial. Sesuai dengan namanya orang-orang yang terjaring tadi didata, dibina, lalu diberikan penyuluhan. "Pembinaannya berupa sosial dan keagamaan," ujar Muchlis.

Setelah 21 hari di panti, mereka dirujuk ke tempat lain. Untuk anak jalanan sampai usia 18 tahun dirujuk ke sekolah pendidikan di Duren Sawit, Cengkareng. Sementara anak usia 19 sampai 25 disalurkan ke panti asuhan anak untuk keterampilan di Plumpang. Bagi orang tua dirujuk ke panti jompo. Gelandangan dan pengemis dibawa ke panti sosial di Balaraja. Pekerja seks dibawa ke panti sosial perempuan yang terletak di dekatnya.

Saat ini ada 150 orang yang berada di Panti Sosial Bina Insan. Di antara mereka ada yang pesakitan alias sudah pernah keluar-masuk panti sosial. Menurut Muchlis, hal itu biasa dikarenakan mental orang-orang sudah berada di jalanan. Jadi mereka tidak betah berada di tempat rujukan. "Biasanya setelah kami rujuk, beberapa hari kemudian mereka kabur," papar Muchlis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut pria asal Makassar itu, kasus sodomi yang menyeruak ke permukaan memang membuat anak jalanan menjadi pusat perhatian. Muchlis sendiri sampai saat ini belum menemukan anak korban sodomi di pantinya. Sayangnya data itu tidak diambil berdasarkan pemeriksaan, melainkan hanya dengan pernyataan. "Atas dasar hak asasi manusia kami tidak memeriksa dubur mereka. Lagipula kami bukan ahlinya," bilang Muchlis.

Kalau sebuah keluarga ingin membawa pulang keluarganya dari panti sosial, menurut Muchlis, ada sebuah prosedur yang harus dipenuhi. Sebuah keluarga harus punya surat keterangan dari RT atau RW setempat dan dilengkapi dengan kartu keluarga. Setelah itu mereka mengkonfirmasi kepada Dinas Sosial. Kalau Dinas Sosial mengeluarkan surat keterangan, barulah orang yang bersangkutan bisa dilepas.

Menurut Muchlis, kebanyak dari orang-orang yang ada di pantinya tidak punya kartu tanda penduduk. Jadinya mereka agak sulit didata. "Itulah kendala kita di sini," kata pria yang juga pernah berprofesi sebagai wartawan itu.

DANANG WIBOWO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polsek Pademangan Kirim 4 Anak yang Mau Tawuran ke Dinas Sosial

4 April 2022

Ilustrasi tawuran pelajar. Dok. TEMPO/Dasril Roszandi;
Polsek Pademangan Kirim 4 Anak yang Mau Tawuran ke Dinas Sosial

Polisi menangkap empat anak yang hendak tawuran usai janjian di media sosial


Kunjungi 3 Panti Sosial Milik DKI, Anies Baswedan: Semua Terawat dengan Baik

12 Mei 2021

Gubernur Anies Baswedan saat menghadiri peletakan batu pertama revitalisasi Kampung Kwitang, Jakarta Pusat, pada Rabu, 31 Maret 2021. Kampung tersebut sebelumnya dilanda kebakaran. Dok: Humas Pemprov
Kunjungi 3 Panti Sosial Milik DKI, Anies Baswedan: Semua Terawat dengan Baik

Sehari menjelang Lebaran, Anies Baswedan mengunjungi tiga panti sosial yang ada di bawah pengelolaan Pemprov DKI.


Terpilih Sebagai Duta Foster Care, Ridwan Kamil Ajak Jadi Orang Tua Asuh

16 Februari 2021

Ridwan Kamil dan Atalia Praratya menyambut anak ketiga mereka, Baby Arka. Foto: Instagram
Terpilih Sebagai Duta Foster Care, Ridwan Kamil Ajak Jadi Orang Tua Asuh

Sesuai dengan ajaran agamanya, Ridwan Kamil yakin bahwa siapapun yang dengan ikhlas merawat anak yatim maka akan mendapatkan tempat terbaik di surga.


Wagub DKI Sebut Penghuni Panti Sosial yang Terpapar Covid-19 Sudah Sembuh

11 Februari 2021

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memberikan keterangan kepada wartawan di Balai Kota DKI, 1 Februari 2021. Tempo/Imam Hamdi
Wagub DKI Sebut Penghuni Panti Sosial yang Terpapar Covid-19 Sudah Sembuh

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan saat ini sudah tidak ada lagi penyebaran Covid-19 di kluster panti sosial.


79 Orang di Panti Tuna Grahita Ini Positif Covid-19: Isolasi Mandiri Diterapkan

16 Januari 2021

Ilustrasi rapid test atau tes cepat Covid-19. TEMPO/Subekti.
79 Orang di Panti Tuna Grahita Ini Positif Covid-19: Isolasi Mandiri Diterapkan

Sebanyak 79 orang di Panti Tuna Grahita Yayasan Tri Asih, Kebon Jeruk Jakarta Barat terkonfirmasi positif Covid-19.


Satgas Telusuri Jejak Penularan Covid-19 Dua Panti Sosial di Cipayung

4 Januari 2021

Ilustrasi rapid test atau tes cepat Covid-19. TEMPO/Subekti.
Satgas Telusuri Jejak Penularan Covid-19 Dua Panti Sosial di Cipayung

Penelusuran penularan Covid-19 dilakukan tim Puskesmas serta jajaran kelurahan dan kecamatan usai muncul laporan klaster baru di sebuah panti sosial.


Temuan 61 Lansia Positif Covid-19, Panti Sosial Cengkareng Lockdown

23 Desember 2020

Para lansia terpapar COVID-19 di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia diantar dengan Bus Sekolah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menuju RSKD Duren Sawit, Jakarta Timur, SeninANTARA/HO-UPAS DKI
Temuan 61 Lansia Positif Covid-19, Panti Sosial Cengkareng Lockdown

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya II Cengkareng tutup sementara selama sepekan mulai hari ini setelah 61 lansia positif Covid-19.


Ada Klaster Covid-19, Panti Sosial Cengkareng Ditutup Sementara

22 Desember 2020

Para lansia terpapar COVID-19 di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia diantar dengan Bus Sekolah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menuju RSKD Duren Sawit, Jakarta Timur, SeninANTARA/HO-UPAS DKI
Ada Klaster Covid-19, Panti Sosial Cengkareng Ditutup Sementara

Setelah temuan klaster Covid-19, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia II, Cengkareng, Jakarta Barat ditutup sementara.


Perempuan Difabel Mental Korban Kekerasan di Panti Sosial Kesulitan Mengadu

13 Desember 2020

Ilustrasi pasung. Shutterstock
Perempuan Difabel Mental Korban Kekerasan di Panti Sosial Kesulitan Mengadu

Dalam peluncuran video Perempuan yang Terlupakan, tampak perempuan difabel dipasung di panti sosial.


Konsep Panti Sosial untuk Difabel Psikososial Sebaiknya Ganti Menjadi Asrama

24 Oktober 2020

Ilustrasi difabel. Shutterstock
Konsep Panti Sosial untuk Difabel Psikososial Sebaiknya Ganti Menjadi Asrama

Organisasi penyandang disabilitas yang khusus mengadvokasi hak penyandang disabilitas mental psikososial menyarankan panti sosial diganti asrama.