Ketua Gabungan Importir Nasional Indonesia (GINSI), Amirudin Saud menyatakan kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok terhenti total pada hari ini.
“Hari ini sama sekali tak ada truk yang keluar-masuk pelabuhan Tanjung Priok,” katanya kepada Tempo, Rabu (14/4). “Mereka yang di dalam pun takut kontainernya dibakar.”
Amirudin memperkirakan, setiap harinya sekitar 3 ribu kontainer yang keluar-masuk Pelabuhan Tanjung Priok, baik ekspor maupun impor. “Dari sana, potensi kerugiannya bisa sampai Rp 5 miliar,” katanya.
Menurut dia, kalangan eksportir mengalami kerugian atas peristiwa tersebut. Sebab, jika ekspor tertunda maka eksportir harus membayar biaya penumpukan,.”Apalagi jika barang itu ketinggalan kapal sehingga harus menunggu 3-4 hari.”
Sementara untuk barang impor, tertundanya kegiatan bongkar muat bisa berarti tertundanya kegiatan produksi di dalam negeri. “Karena 74 persen barang impor merupakan bahan baku industri,” katanya.
Pingit Aria