TEMPO Interaktif, Jakarta - Juliana, ibu bayi kembar Jared dan Jayden, meminta penyidikan dugaan malpraktik dokter Rumah Sakit Omni International, Alam Sutra, Tangerang Selatan, terhadap anaknya dibuka kembali.
Menurut Juliana, akibat kesalahan perawatan medis Jared buta total, sedangkan mata adik kembarnya, Jayden, rusak stadium 1 sehingga mengalami silindris 2,5.
Pada 16 November 2009, Polda Metro Jaya mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3). "Dinyatakan SP3 karena kurang bukti dan saksi," kata Juliana kepada wartawan di kantor pengacaranya, OC Kaligis, di Jalan Majapahit, Jakarta Pusat, sore tadi.
Bukti baru yang akan disampaikan kepada penyidik adalah saksi ahli dokter dari Australia dan dua data lain. Data itu adalah surat keterangan medis dari RS Omni International Alam Sutra, Tangerang Selatan, tertanggal 26 Mei - 6 Juli 2008. Berdasarkan surat itu tak ada tim dokter germasuk dokter mata yang membantu Dokter Ferdi Limawal, dokter yang menangani anaknya.
Bukti lain, rekaman gambar dan suara dokter kandungannya yang menangani dia mengandung Jared dan Jayden, yakni Dokter Antonius, pada 5 April 2010. Dalam rekaman rahasia itu, Antonius tidak menampik kemungkinan kesalahan dokter yang merawat Jared dan Jayden.
Bukti baru tadi membuat Juliana siap jika kasus anaknya dibuka kembali. "Jadi saat Jared sudah besar saya bisa menjelaskan penyebab kebutaannya. Dia juga tahu betapa saya berjuang untuk jawaban itu," ujarnya.
Besok, ia juga berencana menemui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kantornya di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Menurut dia, Megawati akan membantunya meminta bantuan Kepala Polri agar membuka kembali penyidikan kasus anaknya.
Semula Juliana melaporkan kasus itu ke Polresta Tangerang tapi kemudian diarahkan ke Polda Metro Jaya. Dalam laporannya, Juliana menggugat dokter anak yang menangani kedua anaknya saat di RS Omni International, Dokter Ferdi Limawal, dan instansi RS Omni International.
Juliana mengisahkan, Jared dan Jayden lahir pada 26 Mei 2008. Kedua bayi lahir prematur pada usia kehamilan 33 minggu gtapi dalam kondisi sehat. Namun keduanya perlu dirawat di RS Omni International untuk disinari di dalam inkubator. Selama 42 hari dirawat di sana tiba-tiba fungsi mata kedua bayinya berkurang.
Dia menuding ada kesalahan perawatan medis yang dilakukan sang dokter anak yang menangani Jared dan Jayden itu. "Anak saya tidak buta karena kerusakan retina akibat lahir prematur," kata Juliana. Kerusakan retina biasa terjadi bila sang bayi lahir di bawah usia kandungan 30 minggu dengan berat badan di bawah 1,2 kilogram. "Saat itu usia kandungan saya 33 minggu. Berat Jayden 1,3 kilogram dan Jared 1,5 kilogram."
Sang ibu pun membawa keduanya ke sebuah rumah sakit di Australia. Setelah satu bulan diperiksa, dokter di sana menyatakan Jared menderita kebutaan karena adanya kesalahan dalam perawatan kedua bayi itu saat dirawat di RS Omni International. "Kami sedang mengusahakan dokter dari Australia itu yang akan jadi saksi ahli kami."
MUTIA RESTY