"Apalagi kalau sudah banjir atau saat air pasang, limbah di saluran air meluap sampai ke jalan," kata Nurahmat, Ketua RW 04 Kapuk. Ia menjelaskan, daerahnya di bawah ketinggian air laut sehingga setiap pagi atau sore air laut menggenang (rob).
Menurut Nurahmat, rumah potong babi milik pemerintah provinsi yang terletak di Jalan Peternakan Raya itu seringkali membuang limbah sperti bulu halus babi dan kotoran. Alhasil, sumur warga tercemar.
Heru, warga RW 07 Kedaung Kaliangke, juga mengeluhkan limbah rumah potong babi. Ia menilai permasalahan terletak pada macetnya saluran air di lingkungan tersebut. Ia menyayangkan tidak adanya perhatian dari Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat. "Saluran air disini tidak pernah ada pengerukan, akibatnya lumpur meninggi dan aliran tidak lancar."
Tempo melihat kondisi saluran air memang memprihatinkan. Air hampir sejajar dengan badan jalan. Air pun tidak mengalir alias menggenang. Aroma tak sedap pun merebak ke sekitar lingkungan tersebut.
Febriyan