"Kami sendiri baru mengetahui dari pusat," kata Kepala Sekolah SMA 6 Jakarta Selatan Kadarwati Mardi Utama pagi ini. Menurut Kadarwati, permasalahan ada pada jaringan.
Suhartono, salah satu panitia penjaga mesin cetak pendaftaran menyatakan, server sudah macet sejak tadi pagi pukul 08.00 WIB. "Sampai sekarang belum nyala (hidup), saya tidak tahu sampai kapan, belum ada kabar," katanya.
Sementara itu, orang tua murid cemas, karena harus menunggu berjam-jam sampai server hidup kembali. Syaiful, warga Radio Dalam misalnya. Ia sudah datang sejak pukul 08.00 tadi pagi. Namun, karena server macet, ia tak bisa segera pulang. Sebab, ia tak bisa mencetak bukti pendaftaran untuk adiknya. "Harusnya Diknas lebih cepat," kritiknya.
Sementara itu, Soraya, warga Kebayoran Lama mengaku sudah mengantri selama satu jam lebih untuk mendaftar. Ia sendiri tak tahu soal server yang macet. "Saya sudah satu setengah jam lebih disini," kata Soraya.
Soal ketidaknyamanan ini, pihak sekolah mengaku sudah menyiapkan strategi. "Kami tidak ingin mereka (para orang tua) resah, jangan bikin orang tua panik," kata Kadarwati. Maka dari itu, pihak sekolah memasang tiga tenda untuk bersantai dan menyediakan hiburan musik.
Soal macetnya server, "Kita berharap lebih cepat, syukur-syukur tiga jam lagi sudah ready (siap)," kata Kadarwati.
Para calon siswa didik SMA Negeri melakukan pendaftaran tahap I hari ini. Pendaftaran ternyata bisa dilakukan di sekolah terdekat. Awalnya, peserta mengambil lembar formulir pendaftaran di sekolah terdekat. Kemudian menerima bukti pendaftaran. Sayangnya, karena server macet, bukti pendaftaran sampai saat ini masih belum diterima orang tua siswa.
Setelah terdaftar, maka posisi dan pergeseran ranking siswa bisa dilihat secara online. "Ini (posisi) masih bergerak terus," katanya.
Berdasar pantuan Tempo di SMA Negeri 6 Jakarta, sudah ada 401 siswa yang mendaftar hingga pukul 10.20. Di SMA 6 sendiri tersedia 343 kursi dari 9 kelas. Peminat tahun lalu saja sejumlah 2.370 siswa. Pihak sekolah menyatakan sudah membagi 1.000 lebih kertas edaran petunjuk pendaftaran sejak Mei lalu.
Sementara itu, di SMA Negeri 70 Jakarta Selatan tampak lebih sepi dari SMA 6 Negeri Jakarta. Hanya terlihat 4-5 pendaftar pada pukul 09.00 pagi tadi.
FEBRIANA FIRDAUS