TEMPO Interaktif, Jakarta - Seminggu menjelang perayaan kemerdekaan Indonesia ke-65, angka penjualan bendera di daerah jakarta Selatan masih rendah. Hasil pantauan Tempo di daerah Taman Pakubuwono, Jakarta Selatan, dari sekitar tujuh penjual bendera yang mangkal di taman tersebut, sebagian penjual mengaku belum bisa menjual lebih dari setengah stok barang yang mereka punya. “Saya berjualan sejak satu Agustus lalu dan membawa 300 lembar dari Garut, tapi baru terjual lima puluhan lembar,” kata Hendi kepada Tempo saat ditemui di Taman Pakubuwono, Senin (9/8).
Padahal, menurut ayah dua anak tersebut, biasanya ia telah mampu menjual setengah dari keseluruhan barang dagangannya jika telah berjualan selama seminggu. ia menilai, menurunnya penjualan bendera di tahun ini disebabkan hari kemerdekaan yang bertepatan dengan bulan Ramadan. “Mungkin karena pas bulan puasa, jadi tidak banyak orang yang membeli bendera untuk pelaksanaan acara tujuhbelasan,” katanya.
Ia menambahkan, kebanyakan dari pembeli benderanya di tahun ini adalah kantor-kantor. Padahal, di tahun sebelumnya, ia mengaku memiliki banyak pelanggan dari perorangan. “Ini baru laku satu bendera,” kata Hendi sambil memperlihatkan uang Rp20 ribu.
Sampai hari kesembilannya berjualan di Taman Pakubuwono itu, Hendi mengaku baru mengumpulkan uang sebesar Rp 650 ribu, padahal di tahun sebelumnya ia telah mendapat lebih dari satu juta rupiah hingga hari kesembilan. “Tapi tahun kemarin saya berjualan di Pekanbaru, bukan di Jakarta,” katanya.
Tidak jauh berbeda dengan Hendi, Arto, penjual bendera asal Cirebon juga mengaku mengalami penurunan omzet meski perayaan kemerdekaan tinggal satu minggu lagi. Jika di hari kesembilan berjualan pada tahun kemarin ia sudah memperoleh omzet sebesar Rp1 juta, namun pada tahun ini ia baru memperoleh omzet sebesar Rp500 ribu.
ARIE FIRDAUS