TEMPO Interaktif, Jakarta - Permintaan daging dan ayam yang biasanya meningkat drastis selama puasa hingga Lebaran membuat konsumen harus berhati-hati, karena mungkin saja ada pihak yang memanfaatkan momentum ini untuk menjual ayam bangkai (tiren) dan daging gelonggongan.
Meski begitu, Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, E. Kusdiana mengatakan sampai sekarang pihaknya belum menemukan adanya ayam tiren dan daging gelonggongan yang beredar di wilayahnya.
Baca Juga:
"Sebelum puasa kami melakukan razia dan belum menemukan adanya ayam tiren atau daging gelonggongan,"ujarnya ketika dihubungi via telepon sore ini. Ia mengatakan pada Lebaran lalu juga tidak ditemukan daging tak layak ini beredar di masyarakat.
Meski hingga saat ini belum ditemukan peredaran daging tak layak tersebut, Kudiana mengatakan pihaknya tidak akan mengendurkan pengawasan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya peredaran daging ini.
"Kami bekerja sama dengan para pedagang daging, baik di pasar tradsional maupun modern. Bila ditemukan kasus peredaran ayam tiren atau daging gelonggongan mereka akan segera melapor," ujarnya menambahkan. Ia mengatakan selama ini para pedagang juga bersikap kooperatif, karena peredaran daging gelonggong maupun ayam tiren dapat mempengaruhi kepercayaan pembeli terhadap pasar tempat mereka berjualan.
Selain itu, pemerintah kota Jakarta Barat juga tetap melakukan razia bersama beberapa instansi terkait, seperti Dinas Perdagangan dan juga BP POM untuk mengantisipasi peredaran daging ini. "Kira-kira dua minggu sebelum Lebaran kami akan mulai menyisir pasar," ujarnya.
RATNANING ASIH