TEMPO Interaktif, Bekasi-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi, menerima banyak aduan pemadaman listrik yang dikelola perusahaan swasta Cikarang Listrindo.
wan akan memanggil perusahaan tersebut, dan segera membentuk panitia khusus (Pansus) untuk menangani masalah listrik swasta itu.
Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Mustakim, mengatakan Dewan bereaksi karena masalah listrik swasta yang byar pyet ini mengancam nasib tenaga kerja.
Dampak seringnya pemadaman listrik, kata Mustakim, pelaku industri yang jumlahnya mencapai 4.000 perusahaan (kecil, menengah, besar) telah merugi hingga miliar rupiah. Apabila pemadaman terus terjadi, maka kerugian sosialnya akan terjadi perampingan tenaga kerja.
"Beban daerah bisa meningkat apabila PKH terjadi, padahal sebagian besar masyarakat Kabupaten Bekasi mengandalkan hidup dari bekerja di industri," kata Mustakim, siang ini.
Pemadaman, antara lain, terjadi pada 22 Juli lalu, mulai pukul 00.40 – 05.28 WIB. Kerugiannya, selain produksi terhenti, mesin produksi juga rusak karena arus listrik tiba-tiba berhenti.
Menurut Mustakim, masalah listrik swasta ini akan ditangani Komis A, yang segera membentuk panitia khusus dan melakukan pemanggilan pihak PT Cikarang Listrindo. "Pekan depan, saya harapkan pansus sudah terbentuk dan mulai bekerja," katanya.
Cikarang Listrindo, adalah distributor listrik yang menguasai tujuh kawasan industri di Kabupaten Bekasi. Di antaranya, Kawasan Ejip, Lippo Cikarang, Jababeka, Delta Silicon, Hyundai, dan MM2100.
Salah perusahaan yang mengeluhkan layanan Cikarang Listrindo adalah PT Mattel yang berada di kawasan industri Jababebak. Karyawan PT Mattel Nurhayati, mengatakan saat pemadaman 22 Juli lalu, sekitar 4.000 karyawannya menghentikan produksi.
Para karyawan tersebut terpaksa dievakluasi ke luar gedung pabrik karena sebagian di antara mereka cidera karena timbul percikan api dari mesin akibat konsleting. "Kami rugi besar," katanya.
HAMLUDDIN