TEMPO Interaktif, Jakarta - Jalan sekitar menuju RW 09 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, semarak dengan bendera merah-putih untuk memperingati hari kemerdekaan RI. Namun tidak halnya dengan kampung yang terlalap api, tanggal 6 lalu. Gang-gang sempit yang penuh dengan puing-puing terbakar itu bebas dari hiasan apapun.
"Tahun ini tidak ada kegiatan tujuh belasan di sini, tidak pas saja, sedang kena musibah, kok kita bikin acara rame-rame," kata Ketua RW 09 Daroni saat ditemui di kampungnya, Selasa (17/8).
Kebakaran memang telah melahap habis 105 rumah di sana. Warga yang sebelumnya sudah relatif miskin inipun kini kehilangan harta tak seberapa yang mereka punya. "Kalau ada dana, lebih baik kan buat beli makanan, bukan buat lomba-lomba atau pasang bendera," ujar Daroni.
Menurut Daroni yang telah dua tahun menjabat sebagai Ketua RW 09, tahun-tahun sebelumnya ramai dengan berbagai perayaan HUT RI. "Dulu meriah, ada lomba panjat pinang, balap karung, makan kerupuk," katanya.
Selain karena baru tertimpa musibah, Daroni menyebutkan perayaan juga ditiadakan karena HUT RI kali ini jatuh di bulan puasa. "Kita juga menghormati bulan Ramadhan, masa sedang puasa terus panjat pinang panas-panas," ujarnya.
PUTI NOVIYANDA