TEMPO Interaktif, Jakarta - Polda Metro Jaya masih belum melihat adanya indikasi keterlibatan organisasi masyarakat (ormas) tertentu dalam kasus kekerasan terhadap jemaat dan pendeta Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Bekasi.
Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar menyatakan pihaknya memang tidak mengarahkan kepada kelompok masyarakat tertentu. "Kami tidak melihat kepada kelompok tertentu, yang penting siapa berbuat," katanya di kantornya hari ini, Selasa (14/9).
Boy menyatakan proses penyelidikan dan penyidikan masih terus berjalan. Menurutnya, sudah ada 10 orang saksi yang diperiksa dan dari hasil pemeriksaan pihaknya dapat melakukan pendalaman informasi.
"Artinya, informasi-informasi yang kami peroleh sudah bagus," ucap dia.
Boy menjanjikan motif pelaku sudah dapat terungkap pada pekan ini. Meski begitu sampai saat ini Boy belum mengungkapkan adanya tersangka atau belum. "Kami mengharapkan agar semuanya memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada kepolisian," katanya.
Ahad lalu, jemaat Gereja HKBP Pondok Timur Indah, Kota Bekasi diserang sekelompok orang yang mengendarai motor menuju tempat kebaktian di Kampung Ciketing Asem. Pembantu pendeta (Silatua) Asian Lumbantoruan Sihombing, 50 tahun, menderita luka tusuk di perut kanan. Korban lainya, pendeta Luspida Simanjuntak mendapat luka memar di pelipis kanan.
EZTHER LASTANIA