TEMPO Interaktif, Jakarta -Berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan oleh RSCM, tidak ditemukan adanya tanda penganiayaan atau kekerasan pada jasad Howarth Philip, warga negara Inggris yang ditemukan tewas Selasa (21/9) lalu.
"Hasil otopsi sementara tidak diketemukan adanya tanda penganiayaan atau kekerasan pada korban," ujar Kapolsek Kembangan, Ajun Komisaris Tri Yulianto, hari ini.
Namun apa penyebab kematian pria berusia 50 tahun itu, Tri mengaku masih belum bisa memastikannya. "Apa penyebab kematiannya kami masih belum tahu, menunggu informasi lebih lanjut dari pihak rumah sakit" katanya. Untuk sementara polisi masih menduga bahwa Howarth meninggal karena sakit.
Pria kelahiran Brunley, 17 Juni 1960 itu ditemukan tewas di rumahnya yang beralamat di Perumahan Mediterania Cluster Anesti A2 No. 5 Kelurahan Srengseng, Kembang, Jakarta Barat Selasa lalu sekitar pukul 10.00 WIB. Ia tergeletak di sofa ruang tamu dengan posisi terlentang dengan mulut dan hidung mengeluarkan darah.
Diperkirakan guru bahasa Inggris di Sekolah Lentera Kasih, Jalan Danau Asri Timur, Blok C3, nomor 3, Sunter Jaya, Jakarta Utara itu telah tewas dua hari sejak sebelum ditemukan.
Di Jakarta, Howarth tinggal seorang diri di rumahnnya. Ia hanya ditemani oleh Aminah (34 tahun) pembantu rumah tangganya yang datang 3 kali dalam seminggu untuk membersihkan rumah. Berdasarkan keterangan Aminah, Howarth memang memiliki sejarah penyakit liver dan jantung.
AGUNG SEDAYU