TEMPO Interaktif, Jakarta - Dinas Kebersihan DKI Jakarta akan lakukan lelang investasi terhadap tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di Cakung Cilincing. TPST Cakung Cilincing akan dilengkapi dengan teknologi Intermediate Treatment Facilities (ITF) senilai Rp 1 triliun.
“Lelang investasi akan dilakukan November 2010. Ada investor Singapura yang tertarik yaitu Keppel Land. Sudah bertemu dengan Gubernur, " ujar Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuna hari ini. Diharapkan, Februari 2011 pembangunan fisik ITF Cacing sudah bisa dimulai dan rampung 2012.
Eko menambahkan TPST dalam kota tersebut diperkirakan dapat menampung 1.500 ton per hari sampah. Sampah akan dibakar untuk menghasilkan kompos dan energi listrik. Sampah akan diolah menjadi listrik sebesar 25 megawatt akan dijual ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) senilai Rp 820 per kilowatt hour (kwh).
“Truk sampah akanmengirimkan sampah ke dalam tempat pengolahan sampah, kemudian sampah digiling tanpa dipilah, dan dibakar," kata dia. Incenarator ini merupakan teknologi ramah lingkungan karena tidak menimbulkan bau sampah dan tidak memakan lahan yang luas.
Lelang investasi yang akan dilaksanakan berbentuk Built Operate Transfer (BOT) sehingga setelah 30 tahun kepemilikan swasta, teknologi tersebut akan diserahkan ke Pemprov DKI berupa lahan dan seluruh fasilitas yang ada di ITF Cacing.
Setelah ITF Cacing beroperasi akan dilanjutkan dengan pembangunan ITF Marunda dan Sunter. Ketiga ITF ini diharapkan dapat membantu menangani peningkatan volume sampah selama 20 tahun yang diprediksikan mencapai 9.200 ton sampah per hari.
RENNY FITRIA SARI