TEMPO Interaktif, Tangerang--Seorang anak berusia 8 tahun berinisial FI warga Cipadu Jaya, Kecamatan Larangan Kpta Tangerang, diduga mengidap flu burung.Bocah tersebut saat ini dirawat di ruang Isolasi Flu Burung Rumah Sakit Umum Tangerang.
"Sampai hari ini masih memburuk namun belum dipastikan flu burung, masih menunggu hasil laboratorium Litbangkes Jakarta,"kata dr Ati Pramudji, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) kepada Tempo, siang ini.
Menurut Ati, pasien sudah diberi tamiflu dan usap tenggorok. Tindakan ini juga dilakukan terhadap orang-orang di sekeliling pasien.
Ati mengatakan Dinas Kesehatan Kota Tangerang sudah melakukan pelacakan ke lapangan dan ditemukan bahwa pasien tiga bulan lalu baru pulang berkunjung dari Cilacap. Di wilayah tinggal penderita tidak ditemukan adanya berkeliaran.
"Pasien juga tidak punya riwayat kontak unggas dan di sekitar rumah tidak ada unggas mati,"kata Ati.
Pasien FI mengalami sakit sejak sepekan lalu dengan gejala awal demam, batuk-batuk dan sesak nafas. Sebelum dirujuk ke RSU Tangerang, FI sempat dirawat di RS Aminah, Ciledug.
Data yang diterima Tempo dari Dinkes menunjukan angka kematian flu burung cukup tinggi. Dari 2007 hingga 2008, kata Ati, belum ada penderita yang tertolong.
Pada tahun 2005 terdapat enam suspect flu burung. Seorang meninggal meskipun hasil Litbangkes menunjukan pasien negatif. Justru pasien yang positif hidup.
Setahun kemudian, pada 2006 ditemukan satu suspect ternyata positif dan meninggal, 2007 ditemukan enam suspect, 4 orang positif berakhir kematian. Pada tahun 2008 ada 10 suspect flu burung, empat positif dan meningal. Pada 2009 sebanyak enam suspect tidak ada yang positif dan 2010 ini terdapat 3 suspect, termasuk FI.
AYUCIPTA