TEMPO Interaktif, Bogor - Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor, terkesan setengah hati saat melakukan penertiban pedagang Kaki lima yang ada di sepanjang Jalan Raya Bojong Gede, kamis (25/11).
Pada penertiban kali ini untuk membongkar lapak pedagang, petugas melakukan penyisiran mulai dari pertigaan jalan baru Kecamatan Cibinong hingga Stasiun Bojong Gede. Adu mulut antara pemilik lapak dengan petugas tak terhindarkan, para pedagang meminta supaya lapak mereka dibongkar sendiri.
Namun setelah melakukan pembicaraan dengan pedagang yang didampinggi aparat Linmas, petugas akhirnya memilih untuk membiarkan lapak dibongkar pedagang sendiri. Pembiaran itu berlanjut pada sejumlah pedagang lainnya, lagi-lagi petugas mengurungkan niatnya setelah mereka berbicara dengan pedagang dan petugas Linmas.
Karena berkali-kali berusaha mengamankan lapak pedagang, petugas satpol PP mempertanyakan apakan petugas Linmas yang bernama Suhandi, itu mendapat imbalan dari para pedagang. Dengan tegas Suhandi menyatakan dirinya tidak mendapatkan imbalan apa-apa dari pedagang. "Mereka hanya merasa dekat dengan saya, makanya mereka meminta saya untuk memusyawarahkan dengan petugal Pol PP," ujar Kepala Satuan Linmas Desa Bojong Gede Suhandi.
Pada kesempatan itu Suhandi juga berjanji lapak yang urung di bongkar, akan dibongkar hari ini juga. "Hari ini juga pasti dibongkar oleh pemiliknya," papar Suhandi.
Ketika dikonfirmasi Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Eddy S. Hidayat, menyatakan tidak tahu kejadian itu. "Nanti saya cek, saya masih melakukan pembongkaran di pertigaan jalan Baru," ujar Eddy.
Eddy, menuturkan pihaknya akan menyisir ulang lokasi penertiban. "Kalau ada yang sempat tidak ditertibkan kita akan lakukan penyisiran ulang dan kalau ditemukan lapak yang seharusnya dibongkar namun tidak, maka kita akan bongkar," kata Eddy.
Selain membongkar lapak, petugas juga memnertibkan sejumlah spanduk yang ditempel di dinding rumah, ataupun yang dipasang membetang di atas jalan Bojong Gede.
DIKI SUDRAJAT
