Dalam keterangannya kepada Tempo, Kamis (6/1) malam, Tito menjelaskan, siang sekitar pukul 11.00 tadi, rombongan Menkokesra Agung Laksono melintas di Bogor dalam perjalanan dari Puncak ke Jakarta.
Menurut Tito, rombongan terdiri dari tiga kendaraan. Pada bagian depan adalah kendaraan Patwal, mobil kedua adalah VIP yang berisi Menteri Agung Laksono dan ajudannya, serta mobil ketiga atau terakhir yang merupakan mobil pengawal pribadi.
"Mobil Walpri jenis Nissan X-Trail dan nomor plat belakangnya, RFS. Bukan Honda CRV seperti disebutkan dalam berita," kata Tito.
Ia menduga, penabrak adalah pemilik kendaraan yang sengaja mengikuti rombongan Menteri, untuk menghindari macet, dengan menyalakan lampu hazard. "Sampai mobil walpri juga tersundul. Jadi kemungkinan bukan bagian dari rombongan tapi orang yang sengaja ikut untuk menghindari macet," kata Tito.
Sebelumnya diberitakan, mobil Honda CRV yang diduga rombongan Menteri Agung Laksono yang menggunakan mobil berplat RI 13 diduga dengan sengaja menabrak pengedara motor di dekat pasar Cisarua, Bogor, Kamis (6/1).
Korban Ardi mengaku, saat itu dia bersama anaknya yang berusia 3 tahun dan istrinya sedang dalam perjalanan pulang ke Cijahe Kota Bogor. Saat melewati Pasar Cisarua, mobil rombongan Agung terjebak kemacetan. Tak mengetahui ada rombongan Agung, Ardi pun menyalip dari sebelah kanan.
Namun ketika akan melewati rombongan ini sebuah mobil CRV yang diduga pengawal RI 13 keluar dari barisan dan dengan sengaja menabrak motor tersebut, hingga terpental. Ardi berusaha menyelamatkan anak dan istrinya yang diboceng, kaki kanannya menahan agar motornya tidak terjatuh. Beruntung pegangan sang ibu kuat hingga anaknya tidak ikut terpental.
“Mobil itu tiba-tiba menabrak saya, bukan menolong dan minta maaf malahan pengawal menteri memarahi saya," katanya Kamis (6/1).
Mendengar ocehan orang itu, Ardi memilih diam dan tidak meminta pertanggungjawaban maupun melaporkan kejadian ini ke polisi.
HAYATI MAULANA NUR | DEFFAN P.