TEMPO Interaktif, Jakarta - Dinas Perhubungan DKI menjelaskan Terminal Pulogebang yang dibangun terdiri dari 2 lantai dan dapat memuat 2.997 unit bus. Terminal Pulogebang menjadi prioritas utama untuk dibangun karena letaknya strategis yaitu berada di pinggir JORR. Sedangkan Terminal Pulogadung yang berada dalam satu wilayah dengan Terminal Pulogebang akan berfungsi seperti sebelumnya.
“Dua lantai yang dibangun terdiri dari lantai basement yang mampu menampung 310 kendaraan dan lantai lain yang mampu menampung 225 kendaraan. Area parkir yang disediakan untuk kendaraan pribadi seluas 18 ribu meter persegi,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono, Senin (10/1).
Tahap yang telah diselesaikan tahun lalu adalah penandatanganan kontrak, pembersihan lahan, dan pekerjaan konstruksi awal . Sedangkan tahap yang akan diselesaikan pada tahun 2011 ini adalah pembebasan tanah dan pembangunan akses terminal Pulogebang dengan anggaran Rp 300 miliar. “Pembangunan terminal Pulogebang untuk mengintegrasikan antara bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), bus regular, dan busway Transjakarta koridor 11 Kampung Melayu-Pulo Gebang.,” kata Pris.
Menurut Pris, terminal Pulogebang akan akan menjadi terminal terpadu, dengan fasilitas pendukung berupa tempat istirahat dan park and ride. Dan pembuatan akses menuju terminal Pulogebang akan membuat bus dapat langsung keluar dan masuk tol dengan tanpa memutar, tidak seperti di terminal Kampung Rambutan. Untuk terminal Kampung Rambutan, masih banyak bus yang mau masuk ke terminal harus memutar jalan karena system satu arah yang ada di sana.
RENNY FITRIA SARI