TEMPO Interaktif, Jakarta - Tawuran antar pemuda di Jalan Kampung Rawa Sawah, Kelurahan Kampung Rawa, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat dicurigai untuk mengalihkan transaksi narkoba. Menurut Lurah Kampung Rawa, Sudarmadi, banyak kejanggalan yang terjadi saat tawuran pecah.
"Kebanyakan yang tawuran bukan pemuda sini. Mereka yang terlibat juga pakai helm," kata Sudarmadi, Sabtu (22/1) sore. Kecurigaan Sudarmadi menjadi, karena tawuran justru jadi agenda rutin di wilayahnya.
Tawuran yang paling anyar adalah yang terjadi subuh tadi pukul 05.15 WIB, yang merupakan kelanjutan tawuran dari Jumat (21/1) sore kemarin, di tempat yang sama--Jalan Kampung Rawa Sawah. Jalan yang merupakan perbatasan Kelurahan Johar Baru dan Kampung Rawa itu ngetop disebut jalan T. "Bentuknya memang T, bisa jadi T diartikan Tawuran," tuturnya.
Warga perbatasan yang melibatkan dua RW dari kelurahan berbeda itu kerap dibuat takut karena tawuran rutin ini. Pemicunya pun biasanya amat sepele, yakni ejek-ejekan yang berakhir pada perkelahian berkelompok.
Persoalannya, pada tawuran terakhir yang menurut Sudarmadi melibatkan 600 orang, turut pula merusak aset warga. Diestimasinya, kerugiannya mencapai belasan juta. Rinciannya, empat bajaj rusak berat, satu motor dibakar, dan satu warnet dirusak pagar dan kaca beserta pintunya. "Ini kan tidak jelas. Mereka seperti mencari perhatian, sembari ada oknum warga yang melakukan transaksi narkoba biar aman. Petugas polisi harus menyisirnya," tekan Sudarmadi. Uniknya, meski berbuat ricuh dan mengakibatkan kerugian materi, tidak ada satu pun pelaku tawuran yang diamankan polisi. "Tidak ada yang diamankan kok," ujarnya.
Lokasi tawuran sendiri saat ini sudah kondusif. Delapan personil polisi dari Kepolisian Sektor Johar Baru tampak masih berjaga. Mereka didampingi dua personil Polisi Pamong Praja. " Mereka akan patroli tiap malam bergantian," ujar pria 49 tahun itu.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat, Kombes Hamidin, mengatakan, pihaknya terus menyelidiki orang-orang yang diduga memancing amarah warga. "Petugas akan berjaga. Kami akan terus cari siapa provokatornya," ujarnya, di kesempatan terpisah.
Kecamatan Johar Baru terdiri dari empat kelurahan, yakni Galur, Tanah Tinggi, Kampung Rawa dan Johar Baru--nama kelurahan yang sama dengan kecamatannya. Keempatnya merupakan wilayah langganan tawuran, khususnya Tanah Tinggi.
Sudah berulang kali tokoh masyarakat yang dituakan dan pemuda membuat kesepakatan damai di atas materai. Malah pihak camat sampai menata mental pemuda yang terlibat tawuran dengan memfasilitasi mereka ikut seminar Emotional Spiritual Quotient (ESQ) beberapa waktu lalu. "Hasilnya, tetap saja begini," kata Neni Maryani, Wakil Camat Johar Baru.
HERU TRIYONO