"Mereka (kapal nelayan) sedang beristirahat setelah mencari ikan ketika kapal yang lebih besar menabraknya," kata Kepala Polres Kepulauan Seribu Ajun Komisaris Besar Polisi Hero Henrianto Bachtiar ketika dihubungi,hari ini.
Hero mengatakan kapal KM Sri Rejeki bertolak mencari ikan dari Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, 16 Januari lalu. Dua hari kemudian, sekitar pukul 23.00 wib, kapal tersebut dihajar kapal besar hingga tenggelam. "Mereka hanya bawa lampu kecil," kata Hero.
Hero menduga penerangan yang kurang cukup membuat kapal besar tak melihat keberadaan nelayan tersebut. Selain itu, ia melanjutkan, kapal nelayan itu juga melempar jangkar di perairan yang biasa dilintasi kapal-kapal kargo.
Akibat tabrakan tersebut kapal nelayan yang ditumpangi M (35), A(55), K (20), D (20), J (31), MU (25), JA (34), dan AG (19) langsung hancur dan tenggelam. Tiga nelayan, yaitu M, A, dan K berhasil selamat. Mereka diselamatkan Kapal Tongkang yang kebetulan lewat. "Sekarang mereka di Pulau Kelapa," kata Hero.
Adapun lima nelayan lainnya D (20), J (31), MU (25), JA (34), dan AG (19), hingga kini belum ditemukan. Hero mengatakan pihaknya hingga kini kesulitan mencari kelima nelayan tersebut karena tingginya gelombang Perairan Kepulauan Seribu. "Tapi kami masih terus mencari," katanya.
DWI RIYANTO AGUSTIAR