TEMPO Interaktif, Jakarta - Dinas Pekerjaan Umum klaim selalu melakukan pengurasan saluran yang ada di Jakarta untuk mencegah terjadinya banjir. Hal ini akan dilakukan seiring dengan himbauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi hujan lebat yang melanda Ibukota. Hujan lebat tersebut setiap harinya berlangsung dalam waktu 24 jam untuk 3 hari mendatang. Guyuran hujan yang merata di lima wilayah Jakarta ini disinyalir menimbulkan titik banjir.
“Kami melakukan pengurasan saluran itu berkala, tergantung dari besarnya endapan di saluran tersebut. Bisa 3 bulan sekali atau 1 tahun sekali, kami selalu monitor,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI, Ery Basworo, Selasa (1/3).
Selain itu, kata Ery, Dinas PU juga sedang memproses persiapan tender pemberantasan 73 titik genangan pada tahun 2011 dengan anggaran Rp 130 miliar. Saat ini Dinas PU tengah menerima berbagai saran dari masing-masing wilayah untuk menginventaris titik genangan baru yang lebih darurat. Tender fisik akan dilaksanakan pada akhir Maret ini, sedangkan pengerjaannya dimulai pada bulan Juni.
“Titik genangan itu bisa bertambah atau berkurang karena kondisi tanah di Jakarta kerap berubah akibat penurunan muka tanah, pergantian dan perbedaan kemiringan muka tanah. Bisa saja sungai yang tadinya menjadi jalan keluar air sekarang malah lebih rendah dari tanah. Maka dari itu kami sedang sempurnakan,” kata Ery.
RENNY FITRIA SARI
Baca Juga: