"Di jalan-jalan belum terlihat cukup banyaknya spanduk atau papan pengumuman penutupan jalan dan rambu-rambu jalan alternatifnya. Bahkan saya merasa sosialisasi belum diinformasikan secara optimal melalui media massa,” kata Fauzi di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (11/4). "Saya akan menegur lagi dinas terkait."
Fauzi mengatakan agar sosialisasi penutupan jalan juga dilakukan menggunakan jejaring sosial seperti twitter DKI Jakarta dan twitter Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya. "Saya belum lihat itu," kata dia.
Mulai Selasa (12/4) pukul 06.00 WIB, Pemerintah DKI akan menutup jalan di samping jalan layang Sudirman menuju Jalan Prof Dr Satrio. Penutupan ini merupakan bagian dari pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang.
Menurut Udar Pristono, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, penutupan jalan ini dilakukan untuk memasang tiang pancang yang jumlahnya puluhan. "Maksimal waktu pengerjaan 3 bulan," kata dia.
Sementara itu Novizal, Kepala Bidang Jembatan Dinas Pekerjaan Umum, mengatakan seluruh persiapan penutupan jalan sudah selesai sejak sepekan lalu. "Pemasangan 41 rambu, 7 spanduk dan penyebaran leaflet sudah dilakukan sejak seminggu lalu,” ujarnya.
Menurut dia, pemasangan 41 rambu dilakukan di 8 ruas jalan alternatif, sementara leaflet adanya penutupan dan pengalihan jalan ke jalan alternatif dibagikan ke pengguna kendaraan bermotor yang melewati Jalan Dr Satrio. Besok rencananya juga akan diturunkan 200 petugas. Sebanyak 150 petugas dari Dinas Perhubungan DKI dan 50 petugas dari Polda Metro Jaya akan bergantian mengatur lalu lintas, terutama pada jam sibuk.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI