TEMPO Interaktif, Tangerang - Kepala Polres Metropolitan Tangerang Komisrais Besar Tavip Yulianto mengatakan kepolisian akan tetap siaga satu dalam mengamankan unjuk rasa buruh. "Besok mereka akan bergerak dari titik kumpul menuju Kabupaten Tangerang di Cikupa,” kata Tavip, Ahad, 1 Mei 2011.
Peringatan hari buruh sedunia di Jalan Marsekal Surya Darma, Neglasari, Kota Tangerang kemarin berakhir setelah para buruh tani dan nelayan yang tergabung dalam Front Oposisi Rakyat Indonesia (FORI) menyelesaikan pembacaan tuntutan.
Mereka mengajukan delapan tuntutan, yakni upah layak nasional, penghapusan kerja kontrak dan outsourcing, hentikan union busting, pendidikan dan kesehatan gratis untuk raykat, tanah garapan untuk petani, dan subsidi BBM untuk nelayan. “Dan tuntutan 1 Mei sebagai hari libur nasional,” kata koordinator pengunjuk rasa Koswara.
Sekitar 3.000 buruh buruh yang datang secara bergelombang tidak bisa menembus barikade polisi bertameng. Mereka gagal memasuki kawasan Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, yang sedianya akan mereka duduki.
Para buruh sudah dihadang beberapa ratus meter sebelum masuk Jalan Marsekal Surya Darma atau sekitar tiga kilometer dari gerbang belakang menuju kawasan restricted public area (RPA) atau kawasan terbatas Bandara Soekarno-Hatta.
Dalam pengamanan buruh di areal bandara, tampak Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suhardi Alius yang sedang memberikan arahan kepada Komisrais Besar Tavip Yulianto dan Kepala Polres Bandara Ajun Komisaris Besar Reynhard Silitonga.
Aksi unjuk rasa di jalan menuju bandara berjalan damai meski terjadi sedikit kericuhan. Buruh dan polisi saling dorong, saling lempar air mineral, dan diwarnai aksi saling pukul. Seorang anggota polisi terkena pukulan kayu namun hanya mengenai helm. Sedangkan seorang buruh terjatuh dari kendaraan saat menenangkan massa, namun justru disoraki polisi berseragam yang melihat kejadian itu. Keributan kecil itu tidak meluas setelah Tavip mencegahnya dengan berada di barisan depan polisi.
Negosiasi antara buruh yang diwakili Koswara dan Tavip serta Reynhard alot. Polisi hanya memperkenankan buruh maju satu meter dari lokasi mereka berorasi. Dan memintanya membubarkan diri pada pukul 14.00 WIB.
AYU CIPTA