TEMPO Interaktif, Bogor - Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor meminta warga Kampung Babakan Terikolot, Kelurahan Naggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencari sumber air alternatif. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan dan Kesehatan Lingkungan Dinas dr. Eulis Wulantari setelah menegaskan 21 sumur warga tercemar limbah Industri. "Tidak mungkin dikonsumsi," kata Euis, Selasa 3 Mei 2011.
Dinkes Bogor, ujar Euis, telah berkoordinasi dengan PDAM untuk menyediakan kebutuhan air minum. "Namun, karena sesuai dengan SPO hanya 10 hari, pasokan air dari PDAM dihentikan," kata Euis menambahkan. Ia justru meminta warga berlangganan PDAM. "Di sekitar situ kan sudah ada jaringan pipa PDAM, bisa menyambung dari situ."
Sementara itu, Kepala Bidang Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Erlina Permana mengatakan telah menggelar pertemuan dengan warga yang diwakili ketua rukun tetangga, ketua rukun warga, desa, dan kecamatan untuk membicarakan masalah penanganan kebutuhan air bersih bagi warga setempat.
"Pada pertemuan itu kami menyampaikan sumur warga yang tercemar harus dikuras, dan dilakukan pemasangan sambungan PDAM," kata Erlina. Namun, ia menolak mengatakan siapa yang akan menanggung biaya pemasangan pipa PDAM untuk warga.
Eka Permana, warga yang ditemui Tempo, mengatakan pada dasarnya mereka tidak berkeberatan jika memang air sumur dikuras. Tapi, untuk memastikan keamanan dari dampak pencemaran, pihaknya meminta supaya BLH melibatkan Prasarana Pemusnah Limbah Industri (PPLI). "Dia (PPLI) yang bisa mengolah dan memusnahkan limbah. Jadi, tidak dibuang sembarangan. Supaya tidak menimbulkan masalah baru," ujar Eka.
Mengenai pemasangan jaringan baru, menurut Eka, warga sangat setuju, tapi untuk biaya pemasangan tidak dibebankan kepada warga. "Warga membayar sesuai dengan kebutuhan pemakaian air," Eka menegaskan.
DIKI SUDRAJAT