TEMPO Interaktif, Bogor - Untuk memastikan kondisi kejiwaan Rohani Nurfitri, 12 tahun, polisi membawa korban penculikan itu ke Rumah Sakit Polri RS Sukanto, Jakarta Timur, Kamis, 5 Mei 2011. Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Herry Santoso mengatakan langkah tersebut ditempuh karena pada hasil pemeriksaan yang dilakukan kemarin Rohani dinilai masih labil.
Korban masih tidak fokus saat menjawap pertanyaan penyidik. ''Korban dalam memberikan keterangan sering berubah-ubah, terlihat seperti masih bingung,'' ujar Herry saat dikonfirmasi Kamis, 5 Mei 2011.
Herry mengatakan rencananya Rohani akan menjalani konseling dengan psikiater pada hari ini. Hasil konseling nantinya akan menentukan apakah korban layak untuk memberikan keterangan. ''Kami ingin mengetahui sejauh mana kondisi kejiwaan korban sehingga bisa memberikan keterangan yang sebenar-benarnya.'' kata Herry.
Ayah Rohani, Saefudin, membenarkan anaknya diperiksa di Rumah Sakit Polri. ''Tadi malam anak saya menginap di Polres Bogor dan hari ini (Kamis) bersama petugas berangkat ke RS Polri untuk memeriksakan kesehatannya,'' ujar Saefudin.
Saefudin mengatakan sejak berada di rumah, Rohani cenderung diam dan terlihat seperti linglung. ''Kalau ditanya banyak yang lupa dan enggak ngerti pertanyaan,'' ujarnya.
Rohani merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara yang meninggalkan rumah pada Oktober 2008. Dia kembali ke rumahnya pada Jumat, 3 Mei 2011, setelah kabur dari tempat pengajiannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Kemarin, polisi telah meminta keterangan dari orang tua dan dua saudara Rohani di Mapolres Bogor.
DIKI SUDRAJAT