Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketua Komite SMPN 1 Cikini Siap Diperiksa Komnas Anak  

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Komite Sekolah SMP Negeri 1 Cikini, Jakarta Pusat, Adi Junaedi, menyatakan siap memenuhi panggilan Komisi Nasional Perlindungan Anak terkait kasus penahanan rapor. Dia mengaku memiliki dokumen sebagai bukti kuat untuk klarifikasi. "Saya memiliki dokumen orang tua yang belum membayar beserta perjanjiannya," katanya saat dihubungi, Selasa, 28 Juni 2011.

Adi mengatakan bahwa pihaknya kecewa dengan pemberitaan media mengenai kasus penahanan rapor. Menurut dia, tidak benar ada 125 rapor yang ditahan oleh pihaknya. "Yang benar adalah 12 rapor siswa," ujarnya.

Itu pun, dia menambahkan, bukan semua karena orang tua menunggak sumbangan peserta didik baru (SPDB) sebesar Rp 7 juta. "Beberapa wali murid lagi ke luar kota sehingga tidak bisa ambil rapor," tuturnya.

Adi mengakui sekolah memakai kupon untuk membuat kesepakatan dengan sejumlah wali murid saat hari penerimaan rapor. Kupon dengan tanda tangan sekretaris komite sekolah ini sebagai barter pengambilan rapor. Kupon itu untuk wali murid yang menunggak lama pembayaran SPDB. Wali murid yang menunggak jutaan rupiah ini berasal dari kelas VII, VIII, dan IX. "Kertas kecil (kupon) itu untuk kesepakatan. Kalau sepakat rapor bisa diambil," ujarnya.

Menurut dia, sekolah amat terbuka untuk wali murid yang tidak mampu. "Asal mereka jujur dan memiliki surat SKTM maka kami akan memberi keringanan," ucapnya.

Sayangnya, kata Adi, banyak wali murid yang meminta keringanan, tetapi enggan mengurus syarat-syaratnya, salah satunya adalah Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari otoritas lingkungannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menyoal transparansi, Adi berani membuktikannya. Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (APBS) selalu dipampang pihaknya di majalah dinding sekolah. Dia mengatakan bahwa sekolah siap melakukan mediasi dengan wali murid yang mengadu ke Komnas Anak. "Bahkan, saya siap jika kasus ini dimejahijaukan," kata Adi yang sudah menjabat sebagai ketua komite selama setahun.

Pada saat pertemuan dengan wali murid pada Senin, 27 Juni 2011, Ketua Komnas Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan kasus ini sarat pelanggaran hak anak. Untuk itu, pihaknya akan memanggil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto, Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Pusat Zaenal Soleman, Kepala Sekolah SMPN 1 Cikini Subardjo, dan pihak komite sekolah pada Kamis, 30 Juni 2011, di Kantor Komnas Anak, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Di kesempatan yang sama, enam wali murid menyatakan sepakat memidanakan kasus ini jika sanksi Kepala Dinas Pendidikan terhadap pihak sekolah dirasa ringan. Pada Jumat, 24 Juni 2011, 125 wali murid melakukan protes karena rapor anak mereka ditahan. Alasan pihak sekolah adalah wali murid harus melunasi dahulu uang SPDB sebesar Rp 7 juta.

HERU TRIYONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

9 September 2013

Seorang siswa SMPN 2 Tangerang bersedih saat pesantren kilat di Masjid Raya Al-Azhom, Tangerang, Banten, (22/7). Pesantren selama 4 hari di bulan Ramadan ini untuk menambah ilmu agama bagi sejumlah siswa-siswi. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.


Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

7 September 2013

Ilustrasi kesehatan/Berobat/Dokter/Perawat. triarc.co.za
Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.


Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

7 September 2013

freepicturesweb.com
Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.


Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

6 September 2013

Siswa beberapa sekolah di Aceh menyanyikan lagu Jepang, Omoiyari (belas kasih sayang) dalam peringatan dua tahun tsunami di Jepang, di SMP 1 Pekan Bada, Aceh Besar, Senin (11/3). TEMPO/Adi Warsidi
Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.


Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

6 September 2013

imperfectwomen.com
Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.


KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

6 September 2013

Ilustrasi Pengukuran Payudara. Shutterstock
KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.


Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

6 September 2013

freepicturesweb.com
Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.


Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

5 September 2013

imperfectwomen.com
Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.


Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

5 September 2013

Ilustrasi
Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'


Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

4 September 2013

freepicturesweb.com
Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.