TEMPO Interaktif, Jakarta - Menjelang bulan Ramadan dan Lebaran 2011, Dinas Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan kembali mengawasi makanan dan minuman dalam kemasan.
Fokus pengawasan adalah untuk mengecek makanan yang sudah melebihi tanggal kadaluarsa atau kualitasnya buruk karena kemasan yang rusak. "Bagus atau tidak tempat dagangnya tetap harus memperhatikan kualitas makanan dan minuman dalam kemasannya. Jangan sampai konsumen dirugikan," kata Johan Affandi, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah DKI Jakarta, Rabu, 20 Juli 2011.
Untuk hari ini, pengawasan dimulai di Lottemart Kelapa Gading, Jakarta Utara. Rencananya, Road Show Pengawasan Makanan dan Minuman ini akan dilakukan setiap hari hingga menjelang Lebaran secara bergilir ke lima wilayah. "Besok ke Pusat, selanjutnya nanti juga akan ke tiga wilayah lainnya," ujar Johan.
Dinas Koperasi mengerahkan 12 petugas. Mereka langsung menyebar dan memeriksa sejumlah makanan kemasan dan roti. "Ini rutin kami lakukan, tapi kali ini bisa dibilang dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan," kata Kepala Seksi Perdagangan Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah DKI Jakarta, Janner Girsang, di lokasi.
Dalam inspeksi mendadak di Kelapa Gading, Dinas menarik kemasan bakso kepiting olahan yang tidak memiliki label bahasa Indonesia. "Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22 Tahun 2010, makanan olahan, apalagi impor, harus memiliki label dalam bahasa Indonesia,” kata Johan.
Pihak Lotte Mart pun segera menarik bakso kepiting tersebut dari jajaran makanan olahan. Seorang petugas dari Lotte Mart mengatakan pihaknya akan mengembalikan produk bakso kepiting tersebut ke supplier-nya. "Kita akan kembalikan dan minta mereka mengganti kemasan yang ada bahasa Indonesianya," kata petugas tersebut.
Almon Daniel, Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Perdagangan Jakarta Utara menyatakan sebagai persiapan Ramadan dan Lebaran, akan diadakan dua kali pasar murah. Pemilihan lokasi pasar murah sedang dikoordinasikan dengan Biro Perekonomian dan pejabat kecamatan setempat. "Rutin setiap sebelum Lebaran untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi. Apalagi di tengah harga sembako yang mulai naik," katanya.
Selain itu, pada 18-19 Agustus nanti, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan akan mengadakan pasar rakyat di Kelurahan Rawabadak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Setidaknya 15 stan dari masing-masing wilayah dan belasan stan dari Dinas akan dibuka untuk 10 ribu warga Koja. "Belinya harus menggunakan voucher untuk warga tidak mampu yang sudah dikoordinasi Dinas," kata Almon.
ARYANI KRISTANTI| DWI RIYANTO AGUSTIAR