TEMPO Interaktif, Tangerang - Ratusan mahasiswa Tangerang Selatan yang tergabung dalam 16 elemen mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Tangerang Selatan, Kamis siang, 28 Juli 2011. Aksi yang dilakukan dalam memperingati 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan terpilih dalam Pilkada Tangerang Selatan Februari lalu diwarnai dengan aksi bakar ban dan pemblokiran Jalan Siliwangi, Pamulang.
Pantauan Tempo di lapangan, ruas jalan dari Bundaran Pamulang menuju Puspiptek ditutup untuk arus kendaraan yang ingin melintas. Para mahasiswa juga melengkapi aksi demo dengan berbagai poster dan spanduk yang tertulis kinerja di bawah kepemimpinan Wali Kota Airin Rachmi Diany dan Wakil Wali Kota Benyamin Davnie telah gagal selama 100 hari bertugas.
Akibatnya, ruas jalan yang diberlakukan 2 arah menuju Bundaran Pamulang menyebabkan arus kendaraan tersendat. Puluhan petugas Dinas Perhubungan tampak berjibaku mengatur arus kendaraan yang bergerak lamban. Aksi mahasiswa mulai memanas dengan memblokir Jalan Raya Siliwangi, setelah demonstran kesal karena pejabat pemerintahan tidak ada yang menemui mereka dalam aksi tersebut.
"Apa susahnya datang menemui dan kami menolak bila hanya perwakilan yang diperbolehkan masuk," ucap Abdul Razak, Koordinator Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Pamulang, di lokasi aksi.
Dalam aksi tersebut elemen mahasiswa mengajukan 10 tuntutan dan harus segera diselesaikan kabinet di bawah kepemimpinan Airin. Di antaranya, realisasikan pendidikan gratis, tindak oknum yang melakukan pungutan liar di sektor pendidilan dan pelayanan lainnya, cabut retribusi kesehatan bagi warga miskin, dan pemberikan Jamkesmas/Jamkesda tidak tebang pilih.
"Momentum 100 hari kinerja Wali Kota merupakan tolak ukur untuk merekonstruksi ulang kebijakan pembangunan. Agar selanjutnya tercipta program-program yang beroorientasi pada kualitas dan kepentingan masyarakat," kata Koordinator Forum Rakyat Tangsel Menggugat, Agil Novembryanto, dalam orasinya.
Aksi unjuk rasa itu mendapat pengawalan ketat ratusan petugas gabungan Satuan Polisi Pamong Praja dan Polri. Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Subandi, mengatakan telah menerima laporan aksi pendemo akan melibatkan sedikitnya 200 orang. Pendemo tersebut tergabung di dalam 16 organisasi mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat. "Petugas yang diturunkan ada 342 personel gabungan," kata Subandi.
JONIANSYAH