TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar mengatakan petugas telah bergerak mengejar penculik Luthfi Aupar Razaq, 16 tahun. Luthfi adalah putra Sukemi, staf khusus Menteri Pendidikan Nasional.
Pengejaran, dia mengatakan, dimulai dari mengumpulkan keterangan saksi yang melihat korban sebelum diculik. “Penculik diduga singgah dari masjid ke masjid,” kata Djafar, Kamis, 18 Agustus 2011.
Luthfi diculik selama tiga hari sejak Ahad lalu. Pada Selasa, 16 Agustus 2011, ia meloloskan diri dan pulang ke rumahnya di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan. Ia pulang ke rumah tanpa kekurangan suatu apa pun. Telepon seluler dan uang yang ia bawa masih utuh.
Menurut Luthfi, masih ada dua remaja lain yang jadi korban penculikan. Luthfi mengaku tak ingat betul ciri-ciri kedua remaja yang diculik bersama dirinya. Sebab para penculik membuat dia tidak sadarkan diri. “Tidak ada yang ingat karena tidak sadar,” kata Luthfi.
Sukemi mengatakan ada empat pria yang menculik Luthfi. Dua di antaranya berpakaian hitam-hitam. “Tapi ciri-cirinya tidak ingat,” kata Sukemi menirukan cerita Luthfi. Komplotan penculik tersebut berkeliling dengan menggunakan Toyota Kijang Innova berwarna hitam.
Djafar menambahkan, Kepolisian belum dapat memastikan motif pelaku menculik tiga anak remaja sekaligus. “Kami tidak bisa menduga-duga,” katanya.
Kasus penculikan ini, kata dia, ditangani oleh Kepolisian Resor Depok karena tempat kejadian perkaranya di wilayah Kota Depok, yakni di sekitar asrama SMA Lazuardi Depok, sekolah Luthfi. “Tapi dari Polda juga membantu,” ujar Djafar.
ANANDA BADUDU