TEMPO Interaktif, Jakarta - Polisi semakin yakin pemerkosaan yang menimpa RSR, 17, dalam angkutan kota D02 Pondok Labu-Ciputat, Kamis malam 1 September lalu telah direncanakan. Setelah sebelumnya mengungkap adanya kontak lewat pesan pendek antara korban dan satu pelaku, indikasi lain tampak lewat pengakuan para pelaku yang malam itu berniat membawa korban ke rumah seorang diantara mereka.
“Tapi pas sampai di rumah kontrakan Andri (alias Putau, 18), korban enggan turun. Dari sana kami melihat itu sudah direncanakan,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Budi Irawan di kantornya, Rabu 21 September 2011.
Rumah kontrakan Andri ada di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan. Sesampai di rumah itu, korban menolak turun. Para pelaku kemudian kembali menaiki mobil dan berjanji akan mengantar korban hingga rumahnya.
"Namun di jalan, justru diperkosa. Korban diputar-putar di kawasan Cilandak sebelum diturunkan di Komplek Marinir," kata Budi lagi.
Polisi menangkap Andri, 18, di warung internet Simpang Lampau, Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Selasa lalu. Di kota yang sama polisi mendulang dua tersangka lainnya yang buron yakni Aris, 20, dan Sebastian, 19, di Hotel Grand Rocky.
Adapun Yogi (21), seorang sopir tembak, telah lebih dulu diciduk saat 'ngetem' di perempatan Cilandak, Jakarta Selatan.
Korban dan Andri disebut Budi sudah kenal sekitar setahun lalu di sebuah kafe. Namun Budi tidak merinci berapa kali korban dan Andri sudah bertemu. "Masih pengembangan" katanya.
ARIE FIRDAUS