Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bus Layang Akan Pakai Tiang Monorel  

image-gnews
TEMPO/Zulkarnain
TEMPO/Zulkarnain
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memanfaatkan tiang-tiang monorel yang mangkrak untuk pembangunan jalan layang khusus bus. Rencana itu muncul setelah Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyatakan proyek monorel tidak akan diteruskan karena tak ada kejelasan dari konsorsium untuk menyelesaikan pekerjaannya.

"Pokoknya bus. Bus layang atau apa namanya yang tidak berbasis rel," kata Fauzi Bowo di Balai Kota Jakarta, Rabu 21 September 2011.

Fauzi mengatakan di beberapa negara sebenarnya sudah ada teknologi bus yang lebih canggih, yakni O-Bahn Busway, yang sudah diterapkan di Adelaide, Australia. Ada jalur khusus di mana ban akan dicantelkan dengan mesin penggerak samping. Teknologi ini sudah terkomputerisasi. Namun, kata Fauzi, bukan jenis ini yang akan digunakan di Indonesia.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menjelaskan lebih terperinci soal rencana tersebut. Menurut dia, rencana yang saat ini sedang dikaji itu menggunakan teknologi bus sistem elevated atau sistem layang. Rencananya pembangunan dimulai pada awal 2012 dan selesai pada 2014. "Haltenya di atas. Penumpang naik-turun pakai tangga," kata Pristono.

Menurut dia, ada 160 pilar kolom pier peninggalan proyek monorel. Tiang-tiang ini bisa digunakan untuk membangun 16 titik halte dengan jalur melingkar (loop line). Tim Dinas Perhubungan saat ini masih mempelajari kekuatan struktur tiang-tiang itu.

Dia mengatakan ada beberapa keuntungan jika pemerintah memilih sistem bus layang, salah satunya tidak perlu membuat manajemen baru karena sudah memiliki Badan Layanan Umum Transjakarta. Berbeda dengan jalur bus Transjakarta saat ini yang sistemnya radial (menyebar), bus layang akan menggunakan jalur melingkar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk menggunakan tiang-tiang peninggalan proyek monorel itu tentu tidak gratis. PT Jakarta Monorel sebelumnya mengajukan angka Rp 600 miliar kepada pemerintah. Namun, berdasarkan penghitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), biaya pembangunan tiang hanya Rp 204 miliar. Fauzi pernah mengatakan dia hanya berpatokan pada rekomendasi BPKP.

Pristono mengatakan pihaknya rencananya akan menyediakan 50 unit bus gandeng, masing-masing dengan kapasitas 180 orang. "Headway (jarak antarbus) tiga menit."
Soal tarif, dia memperkirakan berkisar Rp 6.000-8.000, tapi mekanisme subsidi juga akan digunakan seperti Transjakarta saat ini. Diprediksi jalur melingkar ini bisa mengangkut sekitar 45 ribu penumpang per hari. "Dari analisis peramalan 20 tahun mendatang, diperkirakan ada pertumbuhan signifikan mencapai 218.565 penumpang per hari pada 2035."

Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Transportasi, Industri, dan Perdagangan Sutanto Suhodho menyatakan penggantian biaya investasi sebenarnya tidak ada dalam klausul perjanjian dengan PT Jakarta Monorel. Karena itu, pemerintah tidak punya kewajiban untuk membayar ganti rugi.

"Kalaupun ada, harus dipikirkan ranah hukumnya seperti apa. Apakah kita membeli dari PT Jakarta Monorel atau bagaimana. Belum jelas juga dari APBN atau dari APBD," kata Sutanto.
Menurut dia, ide pembuatan monorel berasal dari PT Jakarta Monorel yang ditawarkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Awalnya, kata Sutanto, mereka mengharapkan kucuran modal dari Bank Pembangunan Islam, Dubai. Tetapi pinjaman ditolak. "Kalau ini ide pemerintah provinsi, sudah dari dulu kami kerjakan."

ARYANI KRISTANTI | SUSENO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PKS Desak Pemerintah dan Adhi Karya Cabut Tiang Monorel yang Mangkrak

23 Oktober 2020

Rangka besi untuk tiang pancang jalur monorel yang sudah rusak di kawasan kuningan, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah
PKS Desak Pemerintah dan Adhi Karya Cabut Tiang Monorel yang Mangkrak

Suryadi J.P. mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Adhi Karya mencabut tiang monorel yang proyeknya mangkrak.


Cina Siap Bantu Selesaikan Proyek Monorel di Bandung

21 Oktober 2017

Warga mengunjungi kereta monorel yang dipamerkan di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (26/6). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Cina Siap Bantu Selesaikan Proyek Monorel di Bandung

Pemerintah Kota Chongqing, Cina, siap membantu menyelesaikan proyek pembangunan jaringan monorel di Bandung.


Kereta Komuter Bandung Raya Pergunakan Tarif Tunggal

8 Juli 2017

Sejumlah penumpang melintas peron untuk naik KRL Komuter ke Jakarta di stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa (17/7). ANTARA/Paramayuda
Kereta Komuter Bandung Raya Pergunakan Tarif Tunggal

Tarif kereta komuter lokal di Bandung Raya kini menggunakan sistem single tarif.


Di Cina, Kereta Melintas Masuk Apartemen Jemput Antar Penumpang

25 Maret 2017

Subway melewati apartemen di Chongqing, Cina. chinasmack.com
Di Cina, Kereta Melintas Masuk Apartemen Jemput Antar Penumpang

Cina membuat gebrakan di kota Chongqing, kereta melintas melewati apartemen. Warga penghuni apartemen tak lagi bersusah payah berjalan ke stasiun.


Investor Mundur, Proyek Pembangunan Kereta Angin Bekasi Molor  

19 Maret 2017

Aeromovel
Investor Mundur, Proyek Pembangunan Kereta Angin Bekasi Molor  

Proyek pembangunan kereta ringan bertenaga angin atau aeromovel di Kota Bekasi, Jawa Barat, molor.


Gandeng Jerman & Singapura, Malang Segera Bangun Monorel

13 Januari 2017

Petugas melintas di dalam kereta monorel yang dipamerkan di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (26/6). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Gandeng Jerman & Singapura, Malang Segera Bangun Monorel

Wali Kota Malang dalam waktu dekat ini akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan investor.


Tegalluar-Dago Digadang Jadi Rute Pertama LRT Bandung Raya

24 Mei 2016

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dan Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan meresmikan proyek pembangunan tahap I Kereta Api Ringan/Light Rail Transit (LRT) di Pintu Tol Taman Anggrek, TMII, Jakarta, 9 September 2015. Tempo/ Aditia Noviansyah
Tegalluar-Dago Digadang Jadi Rute Pertama LRT Bandung Raya

Ada delapan rute LRT di Bandung Raya yang sedang direncanakan.


Ridwan Kamil: LRT Bandung Raya Dibiayai APBN  

15 April 2016

Ilustrasi Light Rail Transit (LRT). (Ilustrasi: TEMPO/Indra Fauzi)
Ridwan Kamil: LRT Bandung Raya Dibiayai APBN  

Kebutuhan biaya pembangunan LRT dalam Kota Bandung diprediksi Rp 10 triliun untuk 11 kilometer.


Ridwan Kamil Garap Monorel di Bandung Tahun Depan  

21 Oktober 2015

Sebuah kereta gantung monorel yang dibuat untuk World fairs New York, 1964. Monorel tersebut adalah monorel gantung pertama yang dibangun di dunia. (Mondadori Portfolio/Getty Images)
Ridwan Kamil Garap Monorel di Bandung Tahun Depan  

Purwarupa monorel di Bandung akan dibangun dari Stasiun Bandung hingga alun-alun.


Hentikan Proyek PT Jakarta Monorail, Ahok Akan Digugat

10 September 2015

Petugas melintas di depan alat berat bor yang digunakan untuk pembangunan kembali proyek Jakarta Monorail di Kuningan, Jakarta (15/10). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Hentikan Proyek PT Jakarta Monorail, Ahok Akan Digugat

Keputusan Ahok untuk menghentikan proyek pembangunan monorail itu bisa berbuntut gugatan hukum.