Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DKI Jakarta Fokus Pembangunan MRT dan BRT

image-gnews
Model kereta cepat pengangkut massal (Mass Rapid Transportation/MRT) di arena PRJ di Jakarta, Minggu (14/6). Proyek tahap awal rencananya menghubungkan Lebak bulus-Dukuh Atas dan akan mulai beroperasi tahun 2016. ANTARA/Fouri Gesang Sholeh
Model kereta cepat pengangkut massal (Mass Rapid Transportation/MRT) di arena PRJ di Jakarta, Minggu (14/6). Proyek tahap awal rencananya menghubungkan Lebak bulus-Dukuh Atas dan akan mulai beroperasi tahun 2016. ANTARA/Fouri Gesang Sholeh
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan pihaknya tengah memfokuskan pembangunan moda transportasi pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) dan pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) atau busway.

“Kami fokus pada dua hal itu. Keduanya berkapasitas besar,” katanya ketika dihubungi Tempo, Jumat, 23 September 2011. MRT punya kelebihan dalam segi kapasitas dan kecepatan, meskipun investasinya cukup besar.

Tahun 2016, MRT tahap pertama yang menghubungkan Lebak Bulus hingga Bunderan HI ditargetkan beroperasi. Sedangkan BRT, kata dia, dapat menampung kapasitas besar, tidak membutuhkan waktu terlalu lama untuk pembangunannya. “Kami terus mengembangkan BRT,” kata Pristono.

Pristono mengatakan akan mengganti teknologi monorel yang kemungkinan besar batal dilanjutkan dengan teknologi BRT elevated atau bus sistem layang. Pembangunan rencananya dimulai awal tahun 2012 dan selesai tahun 2014. Bus sistem layang ini, menurut Pristono akan berjalan di dua jalur, masing masing satu lajur, mengikuti rute awal monorel di jalur hijau yang melingkar.

Pristono tak menampik kabar, bahwa sepekan yang lalu PT Infiniti Wahana memaparkan teknologi bus yang berjalan diatas rel atau bus ngangkang (Straddling Bus). “Pekan lalu ada pemaparan dari mereka kepada Gubernur, tapi belum ada penawaran secara resmi untuk kami pelajari,” kata Pristono.

Menurut dia, bus ngangkang merupakan teknologi baru yang harus dipelajari lebih dulu. Pristono tak secara eksplisit mengatakan dia menolak moda transportasi baru itu. “Pertimbangan kami untuk memilih moda transportasi tak hanya pada harga dan kapasitas, tapi pada perawatan, pembangunan dan penyesuaian infrastruktur yang sudah ada,” katanya.

Bila menggunakan bus sistem layang sebagai pengganti monorel, kata dia, teknologinya sudah cukup familiar di Indonesia. “Bus sistem layang ini pada dasarnya bus biasa yang berjalan di jalan khusus di atas, siapapun bisa membuatnya,” katanya. “Cukup membeli mesin dan membuat bodi,” katanya. Perawatanya juga tak sulit, selain itu tak dibutuhkan manajemen baru untuk mengatur bus sistem layang. “Ini bisa terintegrasi dengan BLU Transjakarta,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan untuk bus ngangkang, kata Pris, pihaknya harus melakukan banyak penyesuaian infrastruktur. “Bus ngangkang ini jauh lebih tinggi,” katanya. Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan jalan layang (flyover) harus dinaikkan agar bisa mencapai tinggi yang sesuai dengan bus ini.

Meski bus sistem layang tak menggunakan rel untuk jalur, sistem layang dianggap aman. “Sama seperti kalau mobil naik ke jalan layang tak ada masalah kan,” katanya. Pristono mengatakan bus sistem layang juga akan diaplikasikan dalam pembangunan koridor XV Blok M – Ciledug, “Kami pertimbangkan koridor ini akan memakai bus sistem layang juga, tapi tidak melingkar melainkan radial.

Rencananya akan tersedia 50 unit bus gandeng sistem layang dengan kapasitas masing-masing 180 orang. "Headway (jarak antar bus) 3 menit," katanya. Dia memprediksi jalur melingkar ini bisa mengangkut sekitar 45 ribu penumpang per harinya.

Pristono menyatakan ada 160 pilar kolom pier yang sudah dibangun untuk koridor hijau monorel dipergunakan untuk konstruksi jalan untuk bus layang ini. Saat ini sedang ada pengkajian mendalam kekuatan struktur tiang monorel. "Untuk dua arah pilar monorel yang diperlukan ada yang perlu ditambah kekuatan strukturnya. Yang semula dimensi 1200x1600 menjadi 1600x200," kata dia.

AMANDRA MUSTIKA MEGARANI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

18 November 2022

Pekerja melakukan proses relokasi temuan rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda pada proyek MRT Jakarta fase 2A CP 202 di Jalan Gajah Mada, Jakarta, Rabu, 16 November 2022. TEMPO/Aqsa Hamka
5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

Selama masa pengerjaan proyek MRT Jakarta, ada penemuan bekas rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda.


Mengintip Mewahnya MRT Pertama Qatar

12 Mei 2019

Gerbong penumpang kelas Gold Club MRT Qatar seharga 10 riyal Qatar atau sekitar Rp 40 ribu untuk sekali perjalanan.[Showkat Shafi / Al Jazeera]
Mengintip Mewahnya MRT Pertama Qatar

Sistem kereta bawah tanah atau MRT pertama Qatar akhirnya dibuka untuk umum setelah enam tahun pembangunan.


Ini Jumlah Warga DKI Diundang Anies Ikut Uji Coba MRT Jakarta

6 November 2018

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau Depo Lebak Bulus MRT Jakarta, 6 November 2018. Tempo / Friski Riana
Ini Jumlah Warga DKI Diundang Anies Ikut Uji Coba MRT Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menjanjikan, kereta mass rapid transit (MRT) Jakarta dapat diakses warga pada Januari-Februari 2019.


Kata Pimpinan DPRD Soal Tumpang Tindih Rute MRT dan Transjakarta

1 November 2018

Petugas beraktivitas di Terminal Mass Rapid Transit (MRT) Bundaran HI, Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2018. ANTARA/Wahyu Putro A
Kata Pimpinan DPRD Soal Tumpang Tindih Rute MRT dan Transjakarta

Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana mengatakan pihaknya segera akan membahas soal tumpang tindih jalur kereta MRT dan bus Transjakarta.


Jajal Kereta MRT Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI Lontarkan Pujian

31 Oktober 2018

Petugas menyelesaikan pembangunan Terminal Mass Rapid Transit (MRT) Bundaran HI, Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2018. ANTARA/Wahyu Putro A
Jajal Kereta MRT Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI Lontarkan Pujian

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana optimistis moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) fase pertama dapat beroperasi pada Maret 2019.


MRT Jalan Terus Permintaan Tambahan Modal Ditolak DPRD

26 Oktober 2018

Petugas menyelesaikan pembangunan Terminal Mass Rapid Transit (MRT) Bundaran HI, Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2018. ANTARA/Wahyu Putro A
MRT Jalan Terus Permintaan Tambahan Modal Ditolak DPRD

Dewan tidak bisa memberikan persetujuan sebelum Perda tentang PMD PT MRT direvisi.


Jepang Gelontorkan Pinjaman Buat Jalur MRT Fase 2, Nominalnya?

25 Oktober 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) saat meninjau proyek stasiun <i>mass rapid transit</i> atau MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta Pusat, 23 Agustus 2018. Anies menaiki kereta MRT dari Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sampai Stasiun Bundaran HI. Tempo/Fakhri Hermansyah
Jepang Gelontorkan Pinjaman Buat Jalur MRT Fase 2, Nominalnya?

Japan International Cooperation Agency (JICA) telah sepakat dengan Indonesia soal Perjanjian Pinjaman Official Development Assistance buat proyek MRT.


MRT Beroperasi Maret 2019, Lagi Disusun Standar Pelayanan Minimal

11 Oktober 2018

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengamati gerbong kereta saat meninjau pembangunan depo MRT di Lebak Bulus, Jakarta, Ahad, 1 Juli 2018. Fase pertama itu terdiri atas 13 stasiun yang menghubungkan Lebak Bulus hingga Bundaran HI. TEMPO/M. Taufan Rengganis.
MRT Beroperasi Maret 2019, Lagi Disusun Standar Pelayanan Minimal

Dewan Transportasi Kota Jakarta minta DKI dan PT MRT Jakarta menyusun standar pelayanan minimal.


Pelaku Vandalisme MRT Kabur ke Luar Negeri, Interpol Digandeng

2 Oktober 2018

Kereta MRT Jakarta yang masih baru di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menjadi korban vandalisme, Jumat 21 September 2018 PT MRT dan kontraktor menggelar investigasi dan langsung meningkatkan keamanan di lokasi depo. Dok MRT Jakarta
Pelaku Vandalisme MRT Kabur ke Luar Negeri, Interpol Digandeng

Vandalisme menimpa kereta MRT di Depo Lebak Bulus dan pelakunya sudah kabur ke luar negeri.


Pelaku Vandalisme MRT: WNA dan Menginap di Hotel Lebak Bulus

2 Oktober 2018

Sebuah gerbong kereta MRT di Depo Lebak Bulus Jakarta dicoret-coret oleh orang tidak dikenal, Jumat, 21 September 2018.
Pelaku Vandalisme MRT: WNA dan Menginap di Hotel Lebak Bulus

Kereta mass rapid transit atau MRT di Depo Lebak Bulus dicoret-coret orang tak dikenal.