TEMPO Interaktif, Bogor - Seorang pekerja seks komersial (PSK) berontak dan menggigit tangan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor saat tertangkap dalam razia Pekat pada Senin malam, 26 September 2011. Insiden itu bermula saat petugas menaikkan secara paksa sejumlah wanita penghibur jalanan di sekitar Masjid Agung, Jalan Dewi Sartika, Kota Bogor. Tiba-tiba seorang PSK berusia sekitar 25 tahun meronta-ronta. Dia berusaha keluar dari truk dan langsung menggigit tangan anggota Satpol PP yang menghalanginya hingga berdarah.
Dalam operasi ini terjaring sebanyak 13 kupu-kupu malam, yang terhitung wajah lama. Di antara perempuan yang ditangkap ada lima orang yang berusia lanjut dan sudah menjadi nenek. Misalnya SM, 50 tahun, yang sudah memiliki satu cucu. Bahkan, dia mengaku baru dua hari lalu keluar dari Panti Sosial Rehabilitasi Pasar Rebo, Jakarta Timur. “Saya bukan lagi mangkal, tapi mau belanja kebutuhan menjahit. Tiba tiba petugas menarik saya dari dalam angkot,“ ujar nenek asal Solo, Jawa Tengah, ini.
Selain itu, petugas juga menangkap Ss, 32 tahun, seorang pedagang sembako yang mengaku hanya iseng turun ke jalan untuk menghilangkan stres. "Saya mau karaoke, bukan PSK. Eh, malah ditangkap petugas. Sudah begitu main bawa saja lagi," ujar wanita asal Sukabumi yang berpakaian seksi itu.
Adapun Kepala Seksi Pengendalian Operasional Satpol PP Kasie Dalop Polisi Pamong Praja Kota Bogor, Agustiansyah, mengatakan pihaknya kesulitan mengontrol serta mencegah para PSK yang sudah sering terjaring dan mendapat pembinaan untuk turun kembali ke jalan. "Karena mereka tidak punya keahlian, sehingga tidak kapok menjalani profesi sebagai PSK. Mereka hanya tiga bulan mendapat pelatihan keterampilan selama di panti," kata Agustiansyah.
Dari pantauan di lapangan, operasi ini melibatkan 30 petugas dari Satpol PP dibantu personel Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Resor Bogor. Operasi dimulai pukual 21.30 hingga 00.40 WIB, Selasa, 27 September 2011.
Tim berkumpul di Markas Satpol PP pada pukul 21.00 dan langsung menyisir sejumlah tempat, di antaranya Taman Topi Jalan Kapten Muslihat, Kawasan Masjid Agung Jalan Dewi Sartika, Terminal Bubulak, sepanjang Jalan Pajajaran, dan seputaran Tajur-Ciawi.
ARIHTA U SURBAKTI