TEMPO Interaktif, Jakarta - Tiga shelter Bus Transjakarta, masing-masing di Pluit, Jakarta Utara; Manggarai, Jakarta Selatan; dan Juanda, Jakarta Pusat tidak ramah bagi pejalan kaki. Tidak ada pedestrian disana.
Di Pluit, misalnya, pengguna bus harus berjalan di lajur bus. Mereka mesti 'beradu' dengan arah datang bus maupun kendaraan lalu.
Kondisi serupa ditemui di Manggarai. "Ini terjadi karena belum terintegrasinya sistem Transjakarta dengan pejalan kaki," kata Aditya Dwi Laksana, Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia, Kamis 3 November 2011.
Aditya juga mengisahkan, pengguna bus dari Stasiun Juanda ke halte busway Juanda harus menyeberang di jalan yang dilewati sepeda motor.
Miswanto, Petugas Pengendali Bus Transjakarta yang sehari-hari mengawasi lalu lintas bus mengakui fakta tersebut. "Memang seharusnya ada trotoar pejalan kaki menuju shelter ini," ujarnya ketika ditemui disana.
Ia juga menyebut, pihaknya menerima banyak masukan dari penumpang melalui kotak saran shelter soal trotoar itu pada selama tiga bulan terakhir. "Itu sudah disampaikan ke BLU (Badan Layanan Umum)," jelas dia.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Muhammad Akbar, Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta mengaku belum tahu. "Nanti akan saya koordinasikan dulu dengan Dinas Perhubungan," ujarnya ketika ditemui di kantor BLU, Kampung Rambutan, sore ini.
ATMI PERTIWI