Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tukang Ojek Halau Jemaat GKI Yasmin  

image-gnews
Kepolisian menutup akses Jalan K.H. Abdullah bin Nuh, Bogor menyusul aksi unjuk rasa ratusan massa gabungan sejumlah organisasi massa Islam dan puluhan warga yang protes terhadap pelaksanaan ibadah jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin karena dilakukan di atas trotoar jalan. TEMPO/Arietha Surbakti
Kepolisian menutup akses Jalan K.H. Abdullah bin Nuh, Bogor menyusul aksi unjuk rasa ratusan massa gabungan sejumlah organisasi massa Islam dan puluhan warga yang protes terhadap pelaksanaan ibadah jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin karena dilakukan di atas trotoar jalan. TEMPO/Arietha Surbakti
Iklan

TEMPO Interaktif, Bogor - Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin kembali tak bisa beribadah di Jalan K.H. Abdullah bin Nuh, Bogor, Jawa Barat, Ahad pagi, 27 November 2011. Mereka dihalau belasan tukang ojek setempat yang merasa dirugikan oleh kisruh perizinan rumah ibadah tersebut.

Selain dihadang tukang ojek, aparat keamanan dari Kepolisian Resor Bogor Kota dan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Bogor menjaga ketat lokasi gereja. Akhirnya jemaat beribadah di salah satu rumah anggota jemaatnya di Kompleks Perumahan Taman Yasmin.

"Seperti biasa tidak boleh beribadah di gereja kami yang sah," ujar juru bicara GKI Bona Sigalingging kepada Tempo, Ahad pagi.

Adapun Supriadi, salah seorang tukang ojek Taman Yasmin, mengaku kesal karena kehilangan pendapatan, terutama setiap hari Minggu ketika jemaat melakukan ibadah dan aparat keamanan memblokade jalan. Apalagi kekacauan di jalan tersebut sudah berlangsung lama.

"Selama ini mereka tidak menghargai kami. Gara-gara ibadah di tempat umum, penghasilan kami berkurang. Kalau seperti ini terus, bagaimana nasib dapur kami. Siapa bertanggung jawab?" ujar Supriadi.

Untuk itu, para tukang ojek meminta jemaat GKI menghormati masyarakat umum dan diharapkan beribadah di Gedung Harmoni Center, tempat yang disiapkan Pemerintah Kota Bogor. Lokasi Harmoni dengan gereja hanya berjarak sekitar 500 meter atau persis di samping Giant Taman Yasmin.

"Tapi jemaat GKI Yasmin tidak menghargainya. Mereka tetap beribadah di trotoar. Ini kan merugikan kami," kata Suherman, tukang ojek lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut catatan Tempo, protes tukang ojek Taman Yasmin bukan yang pertama. Bulan Mei lalu mereka juga melancarkan protes kepada GKI Yasmin karena dinilai mengganggu. "Itu memang sudah pernah terjadi Mas," ujar Bona.

Menurut Bona, protes masyarakat termasuk tukang ojek karena Pemkot Bogor tidak menaati putusan Mahkamah Agung dan Ombudsman RI. “Itu tanggung jawab Wali Kota (untuk) atasi situasi ini."

Jika Bogor ingin kembali damai, lanjut dia, Wali Kota harus segera membuka gereja sesuai dengan putusan MA dan Ombudsman. Begitu dibuka, tak akan ada lagi jemaat ibadah di trotoar.

"Bila tidak, Wali Kota patut diduga memancing kekerasan kepada GKI Yasmin," tutur dia.

Sebelumnya Asisten Tata Praja Kota Bogor Ade Syarif Hidayat mengatakan untuk putusan Mahkamah Agung secara prinsip Wali Kota atau Pemerintah Kota Bogor sudah menaatinya. "Kami sudah cabut pembekuan IMB sesuai dengan fatwa MA. Tapi pemerintah daerah membatalkan IMB, tentu sesuai dengan kewenangannya," kata dia.

ARIHTA U SURBAKTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

8 Maret 2018

Ilustrasi anak bersekolah. shutterstock.com
Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

Lima bulan pembangunan sekolah Santa Laurensia terkatung-katung akibat kabar bohong tentang proyek gereja. Siswa akan ditampung di gedung lain.


Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

7 Maret 2018

Lokasi proyek Sekolah Umum Santa Laurensia di kompleks perumahan Suvarna Padi, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

Setelah terhenti dilanda isu proyek gereja terbesar di Asia, pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi, Alam Sutera, Tangerang, dilanjutkan.


Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

11 November 2017

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menari Tor-tor bersama jemaat Gereja HKBP Cilincing, Jakarta Utara. 11 November 2017. TEMPO/Chitra Paramaesti
Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

Saat dijemput jemaat HKBP Cilincing, Jakarta, Sandi ikut menikmati tarian Tortor di gereja tersebut.


Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

24 Oktober 2017

Cathriona dikabarkan mengikuti kelas di Scientology Celebrity Center ini. Jim Carrey diketahui tidak menyukai dan sering mengolok-olok Scientology dalam leluconnya. REUTERS
Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

Gereja Scientology mengatakan selalu membantu warga sekitar yang membutuhkan bantuan.


Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

20 Oktober 2017

Ilustrasi gereja di Eropa. Maxpixel.com
Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Suvarna Padi di Alam Sutera, Pilonedi Sioan Angen menjamin tidak ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggar


Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

20 Oktober 2017

Ilustrasi gereja di Eropa. Maxpixel.com
Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

Sekolah Santa Laurensia mengapresiasi keputusan bersama yang meminta menyetop sementara proyek sekolah di Suvarna Padi, Alam Sutera.


Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

19 Oktober 2017

Ilustrasi gereja di Eropa. Maxpixel.com
Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan izin yang dikeluarkan untuk pembangunan di Alam Sutera adalah untuk sekolah, bukan gereja.


Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

19 Oktober 2017

Bupati Tanggerang Ahmed Zaki Iskandar memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk membahas kampung Dadap, Jakarta, Rabu, 11 Mei 2016. (TEMPO/ MAWARDAH)
Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan kabar pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara di Alam Sutera adalah hoax.


Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

3 April 2017

Rahmat Effendi: Ada yang Mau Melihat Bekasi Jadi Kota Intoleran. TEMPO/Ryan Maulana
Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, walaupun ditembak, ia tak akan mencabut izin pembangunan Gereja Santa Clara karena izin itu adalah produk negara.


Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

30 Maret 2017

Aparat kepolisian terlibat bentrok dengan ratusan ormas Islam, di depan Gereja Katolik Santa Clara, Bekasi, Jawa Barat, 24 Maret 2017. Aksi bentrokan tersebut membuat sejumlah aparat kepolisian dan pemuda Ormas Islam terluka. AP Photo
Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

Wali Kota Bekasi mengumpulkan semua pihak yang terlibat dalam proses perizinan pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara.