TEMPO.CO, Depok - Kepolisian Reserse Kota (Polresta) Depok menggelar rekonstruksi kejadian perampokan dan pemerkosaan Rs, 35 tahun, di angkot M26 pada Rabu, 14 Desember 2011.
Kepala Polresta Depok Komisaris Besar Mulyadi Kaharni mengatakan rekonstruksi ini dilakukan agar penyidik lebih memahami peran dari masing-masing tersangka. "Rekonstruksi dilakukan agar mereka menceritakan kembali detail peristiwa itu," katanya kepada wartawan usai reka ulang dilakukan di Polresta Depok, Sabtu, 31 Desember 2011.
Tersangka yang dilibatkan adalah Yohanes Brian Richo, 18 tahun, sebagai otak aksi itu; Deden Rosadi, 18 tahun; dan M. Saat Dalimunte, 19 tahun. Sedangkan Aida, 19 tahun, dan korban Rs diperankan oleh pemeran pengganti.
Dari hasil rekonstruksi, ada 15 jejak aksi sebagai berikut:
Pertama, Yohanes, Deden, dan Dalimunte merencanakan perampokan di depan rumah kontrakan mereka bertiga di Cileungsi. Lalu Yohanes mengajak Aida yang ada dalam kamar untuk diantar ke rumahnya. Yohanes dan Aida duduk di depan bersama Deden sebagai sopir, sedangkan Dalimunte duduk di belakang.
Mereka akhirnya melaju dari Jatinegara, turun di Senen untuk beli minuman keras. Mereka melanjutkan ke Taman Mini, turun lagi dan ngobrol. Ketika hendak berangkat, Yohanes pindah ke belakang, duduk berhadapan dengan Dalimunte yang berada di bangku kanan.
Mereka menuju Sentul lalu ke Cibinong. Saat itu Aida mulai tertidur karena sebelum berangkat minum obat untuk penyakitnya. Akhirnya mereka sampai di Jalan Raden Saleh dan bertemu korban Rs. "Korban menyetop di sisi kiri jalan," kata Deden.
"Ke pasar, Bang," kata Rs. "Iya," jawab Deden. Korban naik dan duduk berhadapan dengan Yohanes, di sisi kanan sampingnya Dalimunte.
Setelah sampai di Siliwangi, depan apotek, Yohanes menodong Rs dengan golok sambil memegang pundak kiri Rs. Dalimunte langsung menutup pintu dan mematikan lampu.
Ketika Rs hendak teriak, Dalimunte lalu membekap mulut korban. Yohanes lalu mengambil dompet Rs, mengambil uang Rp 500.000, dan membuang dompet lewat jendela. Dalimunte memegangi Rs dengan posisi memeluknya.
Yohanes lalu memegang celana Rs dan menariknya. Rs terjatuh dari bangku dengan celana melorot dan kepala bersandar di bangku. Ketika Yohanes terus menarik celana korban, Rs terus melawan. Namun akhirnya celana Rs terlepas seluruhnya. Yohanes lalu menaruh celana itu di samping kiri kepala Rs.
Rs kemudian mencoba bangun, namun ditekan lagi mulutnya oleh Dalimunte. Dalimunte meminta kain pada Deden, sebagai sopir, untuk membekap mulut korban. Kain itu lalu dimasukkan ke mulut Rs. Sambil mengancam dengan golok, Yohanes mulai melecehkan korban bersama Dalimunte. Bahkan Yohanes sendiri menyetubuhi korban. Setelah itu Dalimunte menarik korban dan menyuruhnya duduk kembali. Namun Yohanes kembali melakukan pelecehan pada korban.
Setelah masuk tol Cibubur, Rs disuruh mengenakan celana. M26 kemudian berhenti dan Dalimunte menuntun Rs turun. Yohanes sempat memukul ke arah kepala korban, tapi kena tangan Dalimunte. Dalimunte akhirnya menutup kembali pintu dan menyalakan lampu. "Golok masih tetap di atas bangku," kata Dalimunte.
Yohanes akhirnya melihat ada darah di mobil dan di celananya. Dia cuci tangan sambil membersihkan darah di lantai pakai air dari botol Aqua ukuran satu liter. Saat itu mereka berada di antara Cibinong dan Cibubur. Air habis dan Dalimunte meminta Deden mencari warung. Aida saat itu masih tertidur dan baru terbangun setelah di warung. "Ia minta permen pada Yohanes yang turun beli air," kata Deden.
Menurut Deden, Aida hanya mengetahui ada ibu yang naik di Raden Saleh, tapi setelah itu ia tertidur.
Menurut Mulyadi, setelah ini pihaknya akan melakukan rekonstruksi ulang lagi. Ia menilai hasil rekonstruksi itu menambah keterangan penyidik, yaitu peran Dalimunte pada saat pemerkosaan dan perampokan itu.
“Kita juga ingin mengetahui keterlibatan Aida, tapi ia memang tertidur,” ujar Mulyadi. "Dari itu bahkan tambah satu keterangan, yaitu Dalimunte ikut melecehkan. Sementara Aida berstatus sebagai saksi."
ILHAM