Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapolda: Kenapa Backing John Kei Tidak Nongol?  

image-gnews
John Kei, tahun 2004. Dok. TEMPO/Siswanto
John Kei, tahun 2004. Dok. TEMPO/Siswanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -- Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Untung Suharsono Radjab membantah tudingan polisi terkesan kesulitan mengungkap kasus-kasus yang diduga melibatkan kelompok John Kei karena kelompok ini dilindungi orang kuat. Menurut dia, kesulitan itu karena polisi sulit menemukan bukti.

"Ini soal bukti saja. Kalau (John Kei) dia punya backing, kenapa sekarang tidak nongol?" kata Untung dalam wawancara dengan Majalah Tempo yang terbit hari ini, Senin, 27 Februari 2012.

John Refra Kei, 43 tahun, ditangkap polisi di Hotel C'One, Jakarta Timur, Jumat malam dua pekan lalu. Ia diduga terlibat dalam pembunuhan Tan Harry Tantono alias Ayung, Direktur PT Sanex Steel Indonesia, di Swiss-Belhotel, Jakarta, Januari lalu.

Untung mengakui, kala menangkap John Kei, pihaknya harus mengerahkan puluhan personel. Ia membantah anggapan pengerahan pasukan besar-besaran itu sebagai langkah berlebihan. Menurut Untung, polisi sebelumnya sudah melakukan langkah intelijen. "Mereka harus mengetahui situasinya. Kami tidak mau underestimate dalam penangkapan itu," katanya.

Untung juga membantah tudingan polisi menembak John Kei yang sudah menyerah seperti diungkapkan Tito Refra, adik kandung John Kei. Tito sebelumnya melontarkan tuduhan bahwa polisi menembak kakaknya yang akan menyerah. "Dia (John) bilang, ketika pintu kamarnya dibuka, polisi acungkan senjata. Dia angkat tangan, kemudian ditembak," ujar Tito setelah menjenguk kakaknya pekan lalu.

Menurut Untung, John waktu itu melawan dan hendak melarikan diri sehingga terpaksa dilumpuhkan. "Buktikan saja tuduhan itu. Kalau tidak terima, ada salurannya, misalnya bisa mengadu ke Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian," katanya.

Ia bahkan menyatakan mendapat kritikan karena sempat menemui John Kei di ruang tahanan Tembesu Rumah Sakit Kepolisian RI, Kramat Jati, pekan lalu. Padahal, menurut dia, sebagai Kepala Polda, ia wajib melihat tersangka secara fisik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya datang ingin memastikan apa benar dia ditembak. Saya juga ingin tahu apakah dia sehat atau tidak. Ini kewajiban polisi," kata lulusan Akademi Kepolisian 1997 itu.

Polisi, kata Untung, juga sedang menginventarisasi sejumlah kasus yang diduga melibatkan John, seperti insiden di kafe Blowfish dan di Jalan Ampera. Sepanjang 2010 sampai sekarang, Polda Metro Jaya telah menerima sedikitnya 12 pengaduan dugaan tindak pidana yang dilakukan kelompok Kei.

"Kami akan mempelajari di mana keterlibatannya. Syaratnya, tidak kedaluwarsa dan buktinya kuat, pasti kami sidik," katanya.

Pengacara John Kei, Tofik Chandra, kepada Tempo menyatakan langkah polisi menelisik keterlibatan kliennya dalam kasus lama tak beralasan. Ia menyebutkan, misalnya, dalam kasus pembunuhan Basri Sangaji, John tidak terbukti terlibat. Dalam kasus Blowfish dan Ampera, kata Tofik, justru John Kei yang dirugikan karena korban berasal dari kelompoknya. Adapun untuk belasan pengaduan dugaan tindak pidana kelompok Kei ke Polda, menurut dia, itu tidak identik dengan John Kei. "Polisi ini aneh," ujarnya.

ANTON A | BASKORO | MUSTAFA S| RINA WIDIASTUTI | RAJU FEBRIAN

Berita lain:
Gara-gara Tengok John Kei, Kapolda Kena Marah
Buron Pembunuh Ayung Ada Saat John Kei Ditangkap

Ada 'Order' Pembunuhan Direktur Power Steel?
Bos Sanex Steel Pernah Ditahan karena Punya 2 KTP
Bos Sanex Steel Berminat Garap Proyek Selat Sunda
Kisah Persahabatan Bos Sanex Steel dan John Kei
Rekonstruksi Pembunuhan Bos Sanex Steel Digelar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

35 hari lalu

Ilustrasi penyerangan. Shutterstock
Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.


Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

39 hari lalu

Peserta aksi mogok makan menuntut pembebasan tiga petani pakel yang ditangkap secara paksa, aksi ini berlangsung di depan Kementerian Agraria dan tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional, Jakarta Selatan, Senin, 20 Februari 2023. Mulai pukul 10:30, massa mulai aktif membentangkan poster tuntutan sampai memajang surat pernyataan dari beberapa elemen yang terlibat. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.


Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

18 Februari 2024

Intimidasi demo mahasiswa di depan gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024. Foto: Istimewa
Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.


Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

10 Februari 2024

Salah satu terduga preman yang mengintimidasi mahasiswa ketika diskusi dan persiapan demo pemakzulan Jokowi di Universitas Trilogi Jakarta. TEMPO/Istimewa
Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.


Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

5 Februari 2024

Delpedro Marhaen. youtube/Refly Harun
Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.


Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

5 Februari 2024

Ki-ka. Direktur Imparsial Gufron Mabruri, Aktivis HAM ayah Ucok Munandar korban penghilangan paksa 97/98 Paian Siahaan, Aktivis HAM Korban Penculikan dan Penghilangan Paksa 1997/1998 Petrus Hariyanto, Koordinator Kontras Dimas Bagus Arya, dan Aktivis HAM Istri almarhum Munir Suciwati saat mengikuti diskusi publik di Jakarta, Selasa 16 Januari 2024. Diskusi yang dihadiri korban dan keluarga korban kasus HAM membahas perhelatan Pemilu 2024 terkait perilaku elit politik yang pragmatis dan lebih berorientasi pada kekuasaan dapat mengakibatkan isu dan agenda Hak Asasi Manusia (HAM) terpinggirkan. TEMPO/Subekti.
Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.


Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

5 Februari 2024

Puluhan mahasiswa Universitas Bung Karno memblokir jalan saat melakukan aksi demo di depan Gedung KPU, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024. Mahasiswa menilai Jokowi sebagai presiden tidak netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024. TEMPO/Subekti
Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.


Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

28 Januari 2024

Jenazah Yudha Bagus Setiawan, anggota ormas Islam yang menjadi korban meninggal dalam penembakan saat sweeping perjudian di wilayah Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat malam, 26 Januari 2024, dibawa ke dalam mobil ambulans. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.


1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

28 Desember 2023

Ilustrasi bentrokan. shutterstock
1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.


Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

16 November 2023

Ilustrasi pengeroyokan. survivalmastery.com
Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.