TEMPO.CO , Jakarta: -- Kepolisian Daerah Metro Jaya bersama anggota TNI dari tingkat komando distrik militer memperluas pengamanan terkait dengan aksi pengeroyokan sekelompok besar orang menggunakan sepeda motor. Aksi mereka sejauh ini telah menyebabkan dua orang di Jakarta tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka. Mereka juga merusak sejumlah kendaraan.
Dari dua kali gelombang aksinya, Sabtu-Minggu, 7-8 April, dan Jumat lalu, geng ini mengincar kelompok pengendara sepeda motor di sekitar arena balap liar. Aksi ini diduga terkait dengan kematian Arifin Sirih, kelasi dua yang bertugas di Armada Maritim Kawasan Barat, akibat dikeroyok anggota geng motor pada 31 Maret lalu.
Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan patroli malam gabungan akan terus dilakukan agar Jakarta tetap aman. Polda sendiri menerjunkan anggotanya sebanyak satu kompi atau sekitar 100 orang dalam operasi tersebut.
Mereka diperkuat sebanyak 50 personel dari TNI, di luar satu kompi lagi yang disiapkan sebagai cadangan. "Tiap polres akan ikut terlibat dalam pengamanan ini," katanya di Markas Polda Metro Jaya, Minggu 8 April 2012.
Patroli, dua malam sebelumnya, Rikwanto menyebutkan, hanya melibatkan anggota Polres Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Ini karena tempat kejadian pengeroyokan berada di kedua wilayah itu, yakni Sunter dan Kemayoran, dalam peristiwa yang pertama, serta Tanjung Priok, Kemayoran, Salemba, dan Jalan Pramuka.
Rikwanto juga mengungkapkan Polda dan TNI Angkatan Laut sudah membentuk tim untuk mencari para tersangka pengeroyokan. Sejumlah saksi di tempat kejadian mengatakan bahwa di antara pelaku, selain mengenakan pita kuning, ada yang berambut cepak dan berbadan tegap.
Dugaan keterlibatan anggota TNI juga muncul dengan ditemukannya dua anggota TNI yang kini dirawat di Rumah Sakit TNI AL Mintohardjo dan Rumah Sakit Pusat TNI AD Gatot Soebroto. Keduanya mengalami luka tembak pada Jumat pekan lalu. Pada waktu yang sama, pengendara sebuah mobil meletuskan senjata api ke arah kelompok pengeroyok itu.
Menurut Rikwanto, kedua belah pihak akan bertukar informasi guna mencari pelaku pengeroyokan. "Kalau pelakunya warga sipil, polisi yang akan bertindak. Tapi, kalau ada tentara pelakunya akan ditindak TNI," ujarnya. Rikwanto menegaskan, kelompok pengeroyok bukan berasal dari satu klub tertentu. Mereka, dia menyebutkan, murni kriminal.
l ADITYA BUDIMAN | SATWIKA | DIMAS SIREGAR | JONIANSYAH | WURAGIL
Berita terkait
Polda: Tak Ada Geng Motor di Jakarta
Jelang Tengah Malam, Geng Motor Nongkrong Diusir
Tersangka Geng Motor Bantah Keroyok TNI AL
Kasus Geng Motor, Pengemudi Yaris Masih Gelap
'Tersangka Geng Motor Dikenal Anak yang Sopan'
Per Tahun, 60 Orang Tewas Gara-gara Geng Motor
Dikeroyok Geng Motor, Mahasiswa Makassar Tewas
Ada Kesamaan Ciri dan Modus Pelaku Geng Motor