TEMPO.CO , Jakarta:- Koordinator KontraS Haris Azhar mengatakan, Kepolisian Daerah Metro Jaya lamban dalam menangani aksi geng motor yang terjadi di Jakarta beberapa hari terakhir. Menurut Haris, Polda juga terkesan terlalu berhati-hati untuk tidak mengungkap pelaku pengeroyokan berasal dari TNI AL. “Sikap itu berbeda sekali saat menuduh YLBHI menyembunyikan mahasiswa Konami yang dianggap anarkis waktu itu,” kata Haris saat dihubungi Tempo, Minggu, 15 April 2012.
Aksi geng motor akhir-akhir ini semakin brutal dan mengkhawatirkan. Beberapa peristiwa yang terjadi dalam rentang waktu yang berdekatan telah membuat setidaknya dua orang dilaporkan tewas, termasuk satu orang personel TNI.
Sedangkan beberapa korban lainnya masih dirawat di beberapa rumah sakit, termasuk dua anggota TNI yang hingga kini masih dirawat di RSPAD karena ditembak sekelompok orang tak dikenal. Sekelompok orang berbadan tegap dan berambut cepak juga dilaporkan melakukan aksi kekerasan itu yang menyebabkan satu orang tewas.
Menurut Haris, Polda telah gagal dalam memberikan perlindungan kepada warga Jakarta. Polisi juga disebut Haris tidak melakukan penegakan hukum dalam praktek kekerasan sebelumnya. “Dari beberapa kejadian itu kami simpulkan Polda Metro Jaya gagal melindungi warga Jakarta,” kata Haris.
Soal aksi penganiayaan yang dilakukan sekelompok orang berbadan tegap dan berambut cepak, Haris juga menyayangkan sikap polisi yang melibatkan Polisi Militer TNI AL. POMAL disebut Haris tidak layak menyelidiki peristiwa pelanggaran keamanan dan ketertiban masyarakat karena itu merupan tanggung jawab polisi. “Kalau POMAL hanya untuk kejahatan-kejahatan yang terjadi dalam militer,” kata Haris.
Keterlibatan POMAL sendiri dikatakan Haris sangat disayangkan karena membuka kesempatan militer masuk ke dalam urusan kehidupan sipil. “Padahal polisi yang harusnya bertanggung jawab untuk mencegah (kejahatan dalam kehidupan sipil) dan melakukan penindakan hukum,” ujar Haris.
Haris pun mendesak agar aparat kepolisian segera menangkap semua pelaku kekerasan geng motor itu tanpa pandang bulu. Polisi kata Haris, harus bisa menangkap semua pelaku kekerasan tanpa pandang bulu. “Jangan cuma menangkap pembunuh anggota TNI, tapi juga harus seimbang,” ujar Haris.
DIMAS SIREGAR
Berita terkait
Polda: Tak Ada Geng Motor di Jakarta
Jelang Tengah Malam, Geng Motor Nongkrong Diusir
Tersangka Geng Motor Bantah Keroyok TNI AL
Kasus Geng Motor, Pengemudi Yaris Masih Gelap
'Tersangka Geng Motor Dikenal Anak yang Sopan'
Per Tahun, 60 Orang Tewas Gara-gara Geng Motor
Dikeroyok Geng Motor, Mahasiswa Makassar Tewas
Ada Kesamaan Ciri dan Modus Pelaku Geng Motor