TEMPO.CO, Kupang - Kelasi satu Arifin Siri, 25 tahun, korban tewas penganiayaan geng motor di Pademangan, Jakarta Utara, 31 Maret 2012, lalu dikenal keluarga sebagai anak yang saleh dan penurut.
"Arifin anak yang rajin, anak rumahan dan terkenal penurut," kata ibu angkat Arifin, Siti Marsudi Zulkarnaen, kepada Tempo di kediamannya di RT 02/RW01 Kelurahan Tode Kisar, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 17 April 2012.
Arifin merupakan anak angkat Siti Marsudi Zulkarnaen. Arifin dirawat Siti sejak berumur 11 tahun. Arifin berasal dari Kalabahi, Kabupaten Alor, NTT. Arifin meninggalkan tempat kelahirannya sejak berumur 11 tahun untuk masuk ke salah satu pesantren di Kelurahan Lasikode, Kota Kupang, 1999 lalu. Namun, ia tidak diterima di pesantren itu.
Arifin kemudian bertemu dengan Ivan Rusminati, anak ketujuh Siti Marsudi Zulkarnaen yang merupakan teman Arifin. Ivan kemudian membawa Arifin untuk tinggal di rumah Ivan lantaran Arifin merupakan anak yatim piatu. Karena anaknya baik, rajin, dan penurut, Siti pun membiayai sekolah Arifin sejak SMP-SMA hingga akhirnya lulus sebagai anggota TNI Angkatan Laut. "Saya sudah menganggapnya sebagai anak kandung," kata Siti sambil meneteskan air mata.
Siti memiliki delapan anak kandung dan tiga anak angkat, termasuk Arifin. Dalam keluarga itu, Arifin disebut sebagai anak ke-10. Pria kelahiran Kalabahi, Alor, 23 Agustus 1986 ini lulus sebagai anggota TNI AL pada 2007. Ia mengikuti tes di Kupang dan menjadi lulusan terbaik. "Saya sangat kehilangan anak saya," katanya.
Daud Manafe, 51 tahun, salah satu tetangga korban, mengenal Arifin sebagai anak yang baik, soleh, dan penurut. Dia juga terkenal sangat baik di mata warga di sini. "Dia (Arifin) terkenal sangat baik di mata warga sini," katanya.
Di mata warga sekitar, Arifin juga terkenal sangat rajin. Setiap kali ada hajatan di lingkungan itu, Arifin selalu terlibat aktif. Dia sering mendorong gerobak air yang diangkut dari Kali Oeba yang berjarak sekitar 300 meter dari kediaman ibu angkatnya. "Dia membantu orang tanpa disuruh. Inisiatif sendiri," katanya.
Pengeroyokan Arifin, anggota TNI AL dari satuan Almabar berpangkat kelasi, terjadi pada Sabtu, 31 Maret 2012 pukul 02.30 WIB di Jalan Benyamin Sueb, Kelurahan Pademangan Timur, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Arifin saat itu berusaha melerai sekelompok pemuda geng motor yang ingin menganiaya seorang sopir truk.
YOHANES SEO
Berita Terkait
Polisi : Tidak Sulit Tangkap Pelaku Geng Motor
Kasus Geng Motor, Kaitan Penembakan dengan 'Pita Kuning' Diselidiki
Kasus Geng Motor, Kawan Kelasi Arifin Diperiksa
Atasi Geng Motor, Perlukah Ada Satuan Khusus?
Kasus Geng Motor, Albert Tak Ingat Penyerang Arifin
Polisi: Penangkapan Geng Motor Tunggu Waktu