TEMPO.CO, Jakarta - Kelasi Satu Arifin Siri, 25 tahun, meninggal pada 1 April 2012. Dia tewas setelah mengalami luka serius pada pelipis, kepala, dan punggungnya akibat keroyokan geng motor. Namun, apa sebabnya geng motor menyerang Arifin?
Laporan utama majalah Tempo edisi 23 April 2012 mengungkapkan bahwa kematian Arifin bermula dari cekcok antara sopir truk dan pengemudi minibus, Sabtu dinihari, 31 Maret 2012.
Dinihari itu, seorang sopir truk dan pengemudi minibus bertengkar di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara, yang dekat dengan arena balap liar Kemayoran. Karena keduanya adu mulut di dekat garis start, peserta dan penonton balap liar turut marah. Mereka memarahi sopir truk hingga pengemudi itu meminggirkan kendaraannya.
Meskipun sudah dipinggirkan, posisi truk masih miring dan menghalangi jalan. Geng motor murka. Mereka mengerubuti sang sopir. Pada saat itulah Arifin yang berboncengan dengan Kelasi Satu Albert Tabra muncul dan melerai percekcokan.
Bukannya bubar, pertentangan malah semakin menegang. Apalagi waktu Arifin mengacungkan sangkur, massa makin beringas. Mereka mengeroyok Arifin hingga terkapar, sementara Albert melarikan diri.
Arifin sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan dipindahkan ke Rumah Sakit TNI AL Mintohardjo. Namun, pada Ahad malam, kelasi asal Nusa Tenggara Timur itu meninggal. (baca:Dikeroyok, Arifin Diteriaki 'Ambon Bawa Sangkur')
CORNILA DESYANA
Berita terkait
Siapa di Balik Geng Motor Y-Gen Jakarta Timur?
Geng Motor 'Pita Kuning' Ternyata Terpecah Dua
Kasus Geng Motor, Provokator Pengeroyok Arifin Ditangkap
Kasus Geng Motor, Polisi Akan Gelar Rekonstruksi
Alasan Pengendara Yaris Putih Menembak Geng Motor
James Bon Pemburu Geng Motor