TEMPO.CO, Jakarta - Polisi memastikan dua amplop yang dikirimkan kepada dua staf Kedutaan Besar Prancis tidak mengandung Anthrax. "Kedua staf itu pun sekarang sudah bisa beraktivitas," ujar juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Rabu, 25 April 2012.
Pemeriksaan dilakukan oleh Tim Gegana Kelapa Dua Bagian Kimia Biologi dan Radiasi Mabes Polri serta Laboratorium Kimia Institut Pertanian Bogor. "Namun, masih didalami kandungan apakah yang ada di dalam amplop itu," ia mengatakan.
Polisi pun hingga kini masih menyelidiki pengirim, termasuk mengecek apakah cap pos yang tertera di amplop tersebut asli atau palsu. Kemarin polisi menyebutkan bahwa di amplop hanya tertera nama orang yang dituju. Namun hari ini, Rikwanto mengatakan bahwa cap pos bertuliskan asal Amerika Serikat.
"Kami juga masih menyelidiki motif pelaku. Apakah masalah pribadi atau ada kaitannya dengan instansi," ujar Rikwanto.
Senin, 23 April 2012, sekitar jam 19.30, Kedutaan Prancis menerima sebuah kiriman yang diduga berisi serbuk Anthrax. Dua amplop ditujukan kepada staf kedutaan asal Prancis bernama Fabien dan Ghaillan. Ketika dibuka, di dalam amplop hanya terdapat tulisan "Anthrax".
Baca Juga:
Bakteri Anthrax dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh manusia, pendarahan, dan bahkan kematian. Penyebaran bakteri ini melalui kontak langsung lewat udara ataupun sentuhan ke kulit.
SATWIKA MOVEMENTI