TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polisi Daerah Metro Jaya (Kapolda) Inspektur Jendral Untung S Rajab mengaku sebenarnya ingin menjadi seniman, bukan polisi. "Saya ini kesasar, tersesat jadi polisi," katanya sambil tertawa, Ahad 8 Juli 2012.
Komentarnya dilontarkan saat menghadari acara perayaan ulang tahun keempat Komunitas Salihara di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Untung juga memuji keberadaan Salihara sebagai komunitas seni yang konsisten memperjuangkan keberagaman dan kebebasan berekspresi. "Sungguh terbelalak hati saya ketika melihat ada tempat seperti ini," katanya ketika berpidato pada acara itu.
"Ternyata di Jakarta ini, masih ada komunitas yg berpikir secara spiritual, mengasah rasa," ujarnya lagi. "Walau terlambat saya tahu, tapi setidaknya saya tahu." Untung Rajab mengaku seni merupakan bagian hidupnya. "Meski jadi polisi, saya tidak kehilangan taste," ujarnya. "Tanpa estetika, orang tidak bisa bahagia," katanya sambil tersenyum.
Dalam acara tersebut, pendiri Tempo yang juga pemimpin Komunitas Salihara, Goenawan Mohamad, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada semua pihak yang turut berpartisipasi dalam kegiatan Salihara empat tahun belakang. "Terimakasih untuk warga sekitar, pemda, pemerintah pusat, media dan perusahaan BUMN yang selama ini telah membantu kami," ujarnya. "Komunitas ini merupakan tempat saling asah, saling asuh membangun budaya dan peradaban, serta memperkenalkan kebhinekaan," katanya.
Acara ulang tahun Salihara dimulai dengan jamuan makan malam yang dilanjutkan dengan pertunjukan paduan suara dan pemutaran video perjalanan Komunitas Salihara selama empat tahun terakhir. Selain Kapolda Metro Jaya, juga tampak Kadiv Humas Polda, Kapolsek, dan Kapolres setempat.
ANANDA PUTRI