TEMPO.CO, Jakarta - Palang Merah Indonesia Jakarta menggalakkan ajakan donor darah kepada masyarakat. "Kami sampai menggunakan sistem door to door untuk menjemput darah dari masyarakat," kata Ketua PMI Jakarta Timur, Kusnoto, saat ditemui di sela-sela acara bakti sosial Ramadan di Kantor PMI Jakarta Timur Sabtu, 4 Agustus 2012.
Ia menjelaskan, salah satu program door to door PMI adalah dengan melakukan pendekatan kepada pengurus tempat-tempat ibadah non-Islam, seperti gereja dan pura untuk melaksanakan donor darah. Harapannya, umat yang beragama non-Islam itu mau mendonorkan darahnya saat mayoritas warga muslim enggan mendonorkan darah di bulan Ramadan ini.
PMI Jakarta juga mengadakan donor di berbagai perusahaan swasta serta instansi pemerintahan. "Kami Jemput darah dengan mengadakan donor darah di perusahaan swasta, kepolisian, TNI, dan SKPD Jakarta Timur," kata Kusnoto.
PMI, menurut dia, juga menjemput darah saat malam hari. Hal ini dilakukan karena sebagian orang berpuasa enggan mendonorkan darahnya karena takut lemas atau karena kepercayaan bahwa mendonor darah saat berpuasa dapat membatalkan puasa.
"Kami menepis semua anggapan itu," kata dia. Kustono menjelaskan, fatwa Majelis Ulama Indonesia menyebutkan mendonorkan darah tidak akan membatalkan puasa. Selain itu, mendonorkan darah juga tidak akan membuat lemas orang berpuasa asal kan orang tersebut makan sahur dan berbuka dengan makanan yang bernutrisi seimbang.
Seluruh kegiatan itu, menurut Kusnoto, terpaksa dilakukan PMI karena persediaan darah PMI Jakarta yang kian menipis di bulan Ramadan. Berdasarkan penjelasannya, PMI Jakarta hanya berhasil mengumpulkan persediaan trombosit untuk golongan A sebanyak 106 kantong dan trombosit golongan darah O sebanyak 112 kantong. Sedangkan persediaan darah lengkap hanya berhasil terkumpul sebanyak 9 kantong golongan darah O.
"PMI Kota Jakarta Timur adalah pos yang paling kritis dalam menjaring pendonor dibanding pos PMI di kota administratif lain," kata dia. Kusnoto menjelaskan, dalam satu hari operasional, PMI Jakarta Timur hanya mampu mendapatkan satu hingga dua pendonor saja.
RAFIKA AULIA
Terpopuler:
Tersangka Pembunuhan Mahasiswa UIN Gugat Polisi
AK-47 Milik Sabhara Meletus, 2 Pengunjung Mal Luka
Polisi:Tersangka Don Bosco Anggap Kekerasan Normal
Cegah Bullying, Ospek Diganti dengan Festival
Ribuan Ekstasi Senilai Rp 1,3 M Dimusnahkan
Polisi Gagalkan Penggelapan Solar di Priok