TEMPO.CO, Jakarta - Sigi menunjukkan isu agama dan etnis sukses mendongkrak suara Fauzi Bowo. Dukungan Prabowo ke Jokowi tak dipersoalkan. Laporan utama majalah Tempo edisi 17 September 2012 bertajuk "Survei Memastikan..." mengungkap hal tersebut. Bahkan, ada sumpah Al-Quran bagi para pemilih.
Itu yang terjadi di Kelurahan Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa dua pekan lalu itu, dengan Al-Quran di atas kepala, Abu Bakar membacakan kalimat syahadat. Jam menunjukkan pukul 20.30. Ratusan penduduk berkumpul di aula serbaguna Kompleks Kementerian Pertahanan, Cidodol.
Ketua Umum Paguyuban Baitul Musibah itu mulai merapalkan sumpah, diikuti seluruh hadirin: "Demi Allah, kami bersumpah sebagai anggota Baitul Musibah, dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul, akan mendukung pemimpin muslim untuk pilkada DKI 2012."
Abu Bakar melanjutkan, "Demi Allah, kami bersumpah akan mencoblos H Fauzi Bowo dan H Nachrowi Ramli pada 20 September 2012." Tepuk tangan bergelora dari segala pojok aula. Tak terkecuali Nachrowi Ramli, yang diundang sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Masyarakat Betawi. Ketua tim sukses Fauzi Bowo, Makmun Amin, mengatakan tidak tahu tentang sumpah Al-Quran itu.
Kampanye menggunakan isu agama bukan sekali ini terjadi. Akhir Agustus lalu, penyanyi dangdut Rhoma Irama di Masjid Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, mengajak hadirin mendukung Fauzi Bowo. Ia mengatakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan ibunda Joko Widodo penganut agama lain.
Meski diklaim bukan bagian dari kegiatan resmi tim sukses, sejumlah kampanye dengan mengusung tema agama dan suku diperkirakan sukses menaikkan perolehan suara pasangan Fauzi-Nachrowi. Dalam survei yang digelar Lembaga Survei Indonesia dan Tempo, isu agama menjadi alasan utama responden dalam memilih pasangan Fauzi.
Dalam sigi yang dilakukan pada 2-7 September 2012 ini, resistensi terhadap pemimpin kepala daerah yang beragama lain masih tinggi. Sebanyak 57,4 persen responden menyatakan keberatan jika dipimpin orang beragama Protestan dan 56 persen responden menolak dipimpin orang beragama Katolik.
Para pemilih menyebutkan alasan utama memilih Fauzi-Nachrowi adalah pasangan itu mewakili agama yang mereka anut. Selanjutnya adalah alasan bahwa Fauzi-Nachrowi banyak memberi bantuan sosial dan perhatian kepada rakyat. "Efek isu agama jauh lebih dominan ketimbang konsolidasi partai pendukung Fauzi-Nachrowi," kata Direktur Komunikasi Lembaga Survei Indonesia Burhanuddin Muhtadi.
Survei menunjukkan dukungan Prabowo tidak berpengaruh signifikan terhadap perolehan suara Jokowi-Basuki. Perkara penculikan mahasiswa pada 1997 bahkan tidak menjadi perhatian utama para pemilih. Hanya sekitar 24 persen responden menjawab pernah mendengar pendapat bahwa Prabowo berada di balik kejahatan itu.
Dari sedikit responden yang menyatakan pernah mendengar Prabowo dianggap bertanggung jawab pada penculikan, 66 persen menyebutkan Jokowi-Basuki tetap layak dipilih. Adapun 26 persen mengatakan tidak layak dan 7,5 persen menjawab tidak tahu.
Jokowi pun mengatakan, sejak awal, telah menyampaikan kepada Prabowo, dan juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, bahwa janjinya hanya membawa "Perubahan bagi Jakarta". "Saya minta independensi dalam menjalankan tugas saya," tuturnya.
SETRI YASA | ADITYA BUDIMAN | ANANDA TERESA | AMANDRA MUSTIKA
Berita Terpopuler:
Siapa Penentu Kemenangan Foke atau Jokowi?
Kelas Menengah Bisa Tentukan Kemenangan Jokowi
Bagaimana Jokowi dan Foke Saling Serang Saat Debat
Debat Cagub DKI Panas tapi Tak Bernas
Plus Minus Pencitraan Foke vs Jokowi versi LSI